Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akhir 2013, Investasi di Karimun Tembus Rp11,8 Triliun
Oleh : Khoiruddin Nasution
Senin | 13-10-2014 | 09:32 WIB
MoU.jpg Honda-Batam
Salah satu MoU yang dilaksanakan pada aca syukuran Hut Kabupaten Karimun ke-15.

BATAMTODAY.COM, Karimun - Nilai investasi di Kabupaten Karimun dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan signifikan. Sampai akhir 2013 lalu, nilai investasi tersebut mencapai lebih dari Rp 11,8 trilun.

Angka tersebut diperoleh dari penanam modal asing (PMA) sebesar Rp9.874.272.386.700 dan Rp3.070.742.000.000 yang berasal dari penanam modal dalam negeri (PMDN).

"Realisasi investasi tahun 2011 lalu baru mencapai angka Rp3.970.216.000.000 untuk PMA dan Rp2.904.082.000.000 untuk PMDN. Angka tersebut pun terjadi peningkatan ditahun 2012 dengan realisasi investasi mencapai Rp5.100.645.000.000 untuk PMA dan Rp3.009.092.000.000 untuk PMDN," papar Bupati Karimun, Nurdin Basirun, dalam acara syukuran HUT Kabupaten Karimun ke-15, di halaman rumah dinasnya, Minggu (12/10/2014).

Sementara jumlah perusahaan yang beroperasi di Karimun, imbuhnya, juga meningkat dari tahun ke tahun. Sebelum ditetapkannya Kabupaten Karimun masuk ke dalam wilayah FTZ atau sekitar tahun 2008, hanya sembilan perusahaan yang berdiri. Kemudian tahun 2009, jumlahnya terus berkembang sebanyak 29 perusahaan.

Selanjutnya pada 2010 menjadi 43 perusahaan, dan pada 2011 berjumlah 54 perusahaan. Kemudian di tahun 2012 ada 73 perusahaan. "Sampai akhir 2013 lalu, telah berkembang sebanyak 101 perusahaan," terangnya.

Nurdin merinci, dari 101 perusahaan yang ada sampai akhir tahun 2013 lalu, enam perusahaan bergerak dibidang shipyard dan industri maritim, 11 perusahaan granit, 62 usaha perdagangan, 20 industri jasa, tujuh perusahaan lain-lain industri, dua ketenagalistrikan dan tiga perusahan perdagangan BBM dan gas.

Bahkan, saat ini ada tujuh perusahan yang tengah dalam pengurusan izin membangun usaha di wilayah FTZ, di antaranya satu perusahan offshore, dua perusahaan galangan kapal, kemudian  perusahaan yang bergerak dibidang dormitori, pariwisata, listrik dan terakhir produksi oksigen.

"Masih ada tiga lagi perusahaan yang masuk dalam daftar tunggu calon investor asing di kawasan
FTZ, yaitu CMC SE Pte Ltd yang merupakan perusahaan industri pengolahan baja asal Amerika Serikat dan mereka telah melakukan kunjungan awal. Kemudian perusahaan asal Jepang bernama Murakami Hide Shipbuilding Co Ltd yang bergedak dibidang shipyard dan telah melakukan kunjungan awal. Dan terakhir adalah perusahaan asal negara Swedia bernama Wealthwish Internasional Group Ltd bergerak dibidang oil storage dan masih meminta jawaban," terangnya.

Menurut Nurdin, pembangunan kawasan industri di Kabupaten Karimun sangat penting dilakukan untuk mendorong pemerataan pertumbuhan perindustrian, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, baik bagi daerah maupun pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Berkembangnya kegiatan ekonomi khususnya dibidang perdagangan, industri dan investasi di Kabupaten Karimun juga telah memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun. Hal itu tentunya juga untuk mensupport pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"Saat ini terdapat dua investasi strategis di kawasan industri Kabupaten Karimun, di antaranya investasi yang bergerak dalam bidang pabrikasi industri perminyakan dan jasa penunjang pertambangan minyak bumi dan gas alam (storage oil) yakni PT Saipem Indonesia Karimun Branch (PT SIKB) dengan nilai investasi saat ini sebesar Rp1.487.585.363.500, serta PT Oil Tanking dengan nilai investasi sebesar Rp36.716.000.000," terangnya.

Investasi strategis dari kedua perusahaan tersebut menurutnya, sebagai representasi atas dukungan investasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun terhadap pengembangan kawasan industri. Dukungan yang dimaksudkan berupa penyediaan kawasan strategis FTZ (Free Export & Free Import), kawasan bebas pajak tambahan di kawasan FTZ, ketersediaan lahan atau lokasi perusahaan, sarana dan prasarana infrastruktur, ketersediaan transportasi dan telekomunikasi, memberikan perlindungan atau kepastian hukum dalam berinvestasi serta pelayanan satu pintu (one stop service) berbagai jenis perizinan investasi.

"Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun selam periode 2006 sampai 2013 tumbuh rata-rata 6,5 persen dan setiap tahunnya menunjukkan tren yang terus meningkat. Jika di tahun 2006 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,05 persen, maka pada tahun 2013 angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karimun telah mencapai 7,14 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi secara nasional," kata Nurdin lagi.

Sementara itu, untuk perkembangan angka kemiskinan di Kabupaten Karimun menunjukkan adanya perubahan yang cukup signifikan. Jika pada tahun 2005 secara makro jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Karimun mencapai 9,45 persen atau hampir 18.150 jiwa. Maka di tahun 2013 jumlah tersebut mengalami penurunan, hingga  menjadi 6,69 persen atau sejumlah 14.800 jiwa.

Pada acara syukuran itu juga disejalankan dengan penandatanganan beberapa MoU. Seperti kerja sama Badan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Pemkab Karimun, kepolisian, kejaksaan.

Disamping itu juga ada MoU antara PT SIKB bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Karimun dalam hal memberikan pelatihan kerja bagi putra daerah bumi berazam. Dan terakhir adalah penyerahan sertifikat ISO 9001:2008, dari TUV Rheinland Indonesia-Jakarta untuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), yang dalam hal ini diterima Bupati Karimun, serta penyerahan beberapa bantuan dari kegiatan beberapa SKPD untuk masyrakat. (*)

Editor: Roelan