Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siasati Musim Angin Utara, Nelayan Bintan Dididik Budidaya Ikan Air Tawar
Oleh : Harjo
Sabtu | 11-10-2014 | 11:22 WIB
pelatihan budidaya ikan air tawar.jpg Honda-Batam
Suasana pelatihan budidaya ikan air tawar bagi nelayan Bintan yang berlangsung dengan santai tapi serius.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Menyiasati datangnya musim angin utara yang berimbas pada tidak bisa melautnya para nelayan, para pencari ikan di Bintan ini diberi bekal pendidikan budidaya ikan air tawar.


Pelatihan yang digelar oleh Pusat Pelatihan Manajemen Kelautan dan Perikanan (BP2MKP) Clinik Agri Bintan bekerjasama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Medan diikuti 20 pembudidaya ikan air tawar, di Clinik Agri Bintan, Perumahan 10, Kecamatan Teluksebong, Bintan, Rabu-Sabtu (8-11/10).

Direktur P2MKP Clinik Agri Bintan, Daniel mengatakan, tujuan diadakannya pelatihan ini untuk peningkatan sumberdaya manusia perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar guna meningkatkan kesejahteraan para nelayan. Isi pelatihan mulai dari dinamika kelompok pembudidaya ikan air tawar, pembentukan kelompok, motivasi dan kebijakan pemerintah, teknik budidaya, vaksinasi.

Selain itu, pembuatan pakan murah dan pembuatan mikroorganisme lokal sebagai makanan anakan ikan. Pelatihan dengan sistim 50 persen teori di kelas dan 50 persen praktek lapangan.

"Pelatihan ini disponsori BP3 Medan sudah berjalan dua tahun. Penyuluhnya kita libatkan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bintan, penyuluh Badan Ketahanan Pangan Bintan," kata Daniel, di lokasi pelatihan, kemarin.

Koordinator BP3 Medan, Jhon Hotma Parlindungan, mengatakan, selama pelaksanaan pelatihan, ia melakukan supervisi, pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaannya.

Andrinal, Penyuluh BPPKP Bintan, mengatakan, dari pelatihan ini tidak instan membentuk pembudidaya yang langsung sukses, tetapi bertahap. Ia harapkan dalam waktu dua tahun, para peserta 2 tahun kedepan bisa memiliki usaha budidaya perikanan yang maju. Bisa mengajukan kredit ke bank.

"Bisa membentuk kelompok budidaya, pemerintah sifatnya memberi stimulus saja," jelasnya.

Kepala Seksi Perikanan Budidaya, DKP Bintan, Andreas Salmon mengatakan, perikanan harus terus dibangun dan ditingkatkan karena protein ikan kecil kemungkinan mendatangkan penyakit.

"Kita tidak pernah mendengar orang makan ikan lantas kolesterolnya naik," jelas Salmon.

Peluang kata Salmon, harus dirancang, dengan membentuk kelompok pembudidaya sebagai ajang bermusyawarah, berbagi pengalaman, koordinasi dan mengajukan proposal ke pemerintah maupun ke perbankan, karena berbadan hukum.

"Dengan proposal ajukan permohonan bibit, maupun pakan," sarannya.

Editor: Dodo