Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Adipura Penting, Budaya Bersih Lebih Penting
Oleh : Charles/TN
Senin | 13-06-2011 | 09:51 WIB
Adipura-2.gif Honda-Batam

Walikota Tanjungpinnag, Suryatati A Manan, saat menerima piala Adipura dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa, 7 Juni 2011. (Foto: Ist).

Tanjungpinang, batamtoday - Piala Adipura sebagai sebuah kebanggaan kota, memang perlu bagi masyarakat Kota Tanjungpinang, tetapi kesadaran dan budaya bersih jauh lebih penting untuk ditumbuhkan dan dikembangkan bagi setiap warga kota.

Demikian benang merah wawancara yang dilakukan batamtoday ke beberapa warga sepanjang Minggu kemarin, 11 Juni 2011. Menurut warga, simbolisme Adipura penting, namun jauh lebih penting budaya bersih.

Daru, seorang warga di jalan DI Panjaitan mengatakan, jangan hanya menjelang penilain Adipura pemerintah kota baru menggenjot soal kebersihan dan keindahan kota, dengan cara demikian, maka kebersihan dan keindahan kota hanya dipersembahkan bagi sebuah piala, dan bukan kepada para penghuninya.

"Kebersihan dan keindahan kota ini kan buat warga, bukan untuk sebuah piala. lalu apa artinya piala Adipura, jika budaya bersih tidak menjadi sikap hidup warga kota Tanjungpinang," kata Daru.

Hal yang sama disampaikan Anis, warga di KM 9 Tanjungpinang, dia menilai menjelang penilaian Adipura pemkot Tanjungpinang menurunkan seluruh pasukan kuningnya (petugas kebersihan), bahkan kata dia, petugas kebersihan sampai harus kerja lembur.

"Saya punya saudara di petugas kebersihan, yaa, demi Adipura dia harus kerja lembur, meneyapu dan membersihkan kota" ujar Anis.

Menurut Anis, sebuah kota memang memerlukan petugas kebersihan yang cekatan, rajin dan loyal untuk menjaga kebersihan kota. Namun, soal kebersihan tidak bisa semata-mata diserahkan kepada petugas, pelibatan warga sangat penting dan menjadi hal yang paling utama.

Daru dan Anis sepakat, bahwa untuk melibatkan warga untuk menciptakan kebersihan kota harus dimulai dari penyediaan sarana dn prasaran kebersihan, seperti tong samapah, yang harus tersedia di setiap sudut kota.

'Jangan hanya meenjelang penilaian Adipura banyak tong sampah, sesudah itu tong-tong sampah itu menghilang lagi entah kemana," kata mereka berdua.

Saya mengatakan ini, kata Anis, demi kebersihaan dan keindahaan kota Tanjungpinang ke depan, dan hendaknya, pemerintah tidak hanya sekedar mengandalkan petugas kebersihan melakukan petugas siang dan malam menjelang penilaiaan Adipura, Tetapi harus dapat menanamkan budaya bersih pada warga masyarakat untuk menjaga kebersihaan di kota Gurindam ini.

"Hal ini, dapat diwujudkan, dengan melengkapi fasilitas sampah, seperti Tong, Armada dan pengelolaan pendaur ulangan sampah yang memadai, kalau bisa sama seperti pengelolaan sampah yang ada di Singapura,"ujar Anis lagi.