Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Memancing Bersama Dua Rekannya

Pekerja PT USG Dapur 12 Tewas Tenggelam di Perairan Tanjungpinggir
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 02-10-2014 | 20:27 WIB
ilustrasi-tenggelam-1.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi/net.

BATAMTODAY.COM, Batam - Rasita Tarigan (32), pekerja PT USG Dapur 12, tewas tenggelam saat memancing di perairan Tanjungpinggir, Kecamatan Sekupang, Kamis (2/10/2014) siang sekitar pukul 13.00 WIB.



Pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIB, Rasita dan dua orang rekannya, Mustopa (30) dan Rahmad (28), pergi memancing di dekat KTM Resot, tepatnya di Parsero Kelurahan Tanjungpinggir.

"Saya mancing di darat, sedangkan Rasita dan Mustopa mancing di tengah laut di atas batu karang," ujar Rahmad.

Rahmad menjelaskan, kedua rekannya itu mancing di batuan yang besar tepat di tengah-tengah laut sekitar 300 meter dari pantai saat kondisi air laut sedang surut. Mereka pun mancing hingga pukul 12.25 WIB.

Saat air mulai pasang, Rasita dan Mustopa pun berhenti untuk memancing dan memilih untuk kembali ke pantai. Namun sebelum mencapai pantai, Rahmad dikagetkan dengan teriakan minta tolong.

Rahmad yang tengah mancing di darat saat mendengar suara minta tolong langsung bergegas menuju perairan. "Saya dengar orang minta tolong. Waktu saya dekati rupanya kawan saya hendak tenggelam. Tapi hanya Mustopa yang terlihat di dalam air sementara Rasita tidak terlihat lagi," ujarnya.

Rahmad pun melepaskan baju dan sendalnya segera menceburkan diri ke laut untuk menolong Mustopa yang hendak tenggelam. "Saat kejadian itu Mustopa hanya terlihat kepalanya saja sambil meminta tolong," kata pria kurus berambut panjang ini.

Setelah diselamatkan, kondisi Mustopa tidak mengenakan baju dan sempat pingsan hingga satu jam. Rahmad pun meminta bantuan warga setempat untuk mencari Rasita.

Pencarian pun sempat dilalukan dengan cara menyisir pinggiran tepi pantai. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil.

Sekitar pukul 15.30 WIB, tim penyelam dari Polair Polda Kepri terjun dan menyisir di lokasi tenggelamnya Rasita. Ada beberapa orang yang turun dari Polair tapi hanya satu orang yang menyelam.

Setelah dilakukan pencarian selama satu jam, Rasita ditemukan tidak jauh dari lokasi. Rasita pun dibawa ke pantai untuk dicek kodisinya. Tetapi sesampai di pantai, Rasita dinyatakan telah tewas. 

Jenazah pun langsung di bawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam di Sekupang guna dilakukan visum.

Sempat Menolak ke Darat
Sementara itu, Mustopa yang telah sadar, menuturkan, Rasita awalnya enggan kembali ke darat karena umpannya masih banyak.

"Kita hendak ke darat karena alat pancing saya putus. Tapi dia (Rasita) tetap tidak mau pulang karena umpan masih banyak," ujar Mustopa yang ditemui di kamar jenazah RSBP Sekupang, Kamis petang.

Dia mengaku, dirinya dan Rosita berniat memancing hingga sore hari dengan membawa umpan yang banyak. Namun saat tengah hari, alat pancingnya putus.

Saat itulah Mustopa mengajak Rasita ke darat. Namun ajaknnya ditolak Rasita dengan kata-kata  "sabar, umpan ikan masih banyak".

Ketika air laut pun mulai pasang, Mustopa kembali mengajak Rasita untuk ke darat lantaran karena dia tak bisa berenang. "Saya ajak dia lagi karena air sudah pasang dan saya juga tidak bisa berenang," ujar Mustopa.

Saat turun dari karang tempat keduanya memancing, kondisi air laut sudah mencapai seleher. Keduanya bergerak ke darat secara perlahan.

Sekitar 20 meter dari tempat keduanya memancing, mereka dihantam ombak yang sangat keras. Saat itu keduanya langsung berpegangan tangan hingga ikan hasil memancing lepas dari tangan.

Saat gelombang air laut semakin besar, Rasita memintanya untuk membuka baju. "Saat saya buka baju, Rasita sudah tidak di samping saya lagi. Saya pun terik meminta tolong sampai Rahmad menolong saya," cerita Mustopa. (*)

Editor: Roelan