Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Virus Ebola Menjalar ke Amerika
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-10-2014 | 13:04 WIB
Ebola_Virus_Victim.jpg Honda-Batam
Ilustrasi korban virus ebola (Foto: net0

BATAMTODAY.COM - PIMPINAN Pusat Pengawasan Penyakit AS (CDC), Dr Tom Frieden, pada Selasa (30/9/2014) mengukuhkan bahwa virus Ebola yang bisa mematikan itu ditemukan pada seorang laki-laki yang terinfeksi di Liberia. Pria tersebut mulai menunjukkan gejala-gejala beberapa hari setelah tiba di Dallas, Texas tanggal 20 September.

Frieden mengatakan, pasien yang tidak disebutkan namanya itu kini diisolasi secara ketat di RS Heath Presbyterian di Texas. Para pejabat berusaha mencari semua orang yang mungkin melakukan kontak dengannya.

Pimpinan CDC itu mengatakan pihak berwenang akan mencegah virus itu supaya tidak menyebar luas di Amerika.

Meskipun para pekerja kesehatan Amerika yang didiagnosa di Afrika telah dipulangkan ke Amerika untuk dirawat, laki-laki di Texas ini adalah pasien pertama yang di diagnosa di Amerika.

Sebelumnya, Seorang dokter AS yang terpapar virus Ebola ketika berada di Sierra Leone telah diterbangkan kembali ke Amerika Serikat. Dokter itu diterbangkan ke sebuah bandara di negara bagian Maryland pada Minggu (28/9/2014) dan keluar dari pesawat itu dengan mengenakan pakaian pelindung khusus berwarna putih.

Direktur bagian penyakit menular Lembaga Kesehatan Nasional (NIH) tidak mau memberikan keterangan mengenai pasien tersebut, tetapi mengatakan bahwa pada umumnya, terpapar Ebola belum tentu berarti orangnya akan jatuh sakit.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Sabtu, NIH mengatakan pasien tersebut akan dimasukkan ke Pusat Klinis NIH untuk diamati dan mendaftarkannya dalam penelitian klinis.

NIH juga mengatakan dokter tadi akan berada dalam unit isolasi sebagai upaya kehati-hatian tingkat tinggi. (*)

Sumber: VoA