Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengrusakan Gedung SMKN 1 Batam Diselesaikan Secara Persuasif
Oleh : Gokli
Senin | 29-09-2014 | 14:52 WIB
kepsek_smkn_1_lea.jpg Honda-Batam
Kepala SMKN 1 Batam, Lea Lindrawijaya.

BATAMTODAY.COM, Batam - Gedung SMKN 1 Batam yang dirusak puluhan siswa salah satu sekolah swasta beberapa hari lalu setelah terjadi bentrok di daerah Batam Center ternyata akan diselesaikan secara persuasif. Penyelesaian masalah tersebut disebut akan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam.

Kepala SMKN 1 Batam, Lea Lindrawijaya, dikonfirmasi membenarkan sudah melakukan pertemuan di Kantor Disdik Batam, tadi pagi. Seluruh kepala sekolah yang diundang sepakat akan membina anak didik masing-masing supaya kejadian yang sama tidak terulang kembali.

"Pengerusakan ini juga ikut dibahas. Intinya akan diselesaikan secara persuasif," kata dia, Senin (29/9/2014) di SMKN 1 Batam.

Masih kata Lea, satu setelah kejadian pihaknya sempat meliburkan seluruh siswa di sekolah tersebut. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya gesekan antar sesama siswa yang bisa mengundang provokasi.

"Sabtu kemarin memang sengaja diliburkan. Sekarang kenapa siswa hanya sedikit di sekolah, karena memang sedang berlangsung ujian Try Out untuk kelas XII, jadi siswa kelas X dan XI libur. Besok aktivitas belajar mengajar sudah kembali normal," jelasnya.

Menghindari adanya kejadian yang sama, kata Lea, Disdik Batam bersama Polda Kepri akan melakukan pengarahan sekaligus pembinaan ke sekolah-sekolah. Selasa (30/9/2014) sekitar pukul 10.00 WIB, akan dilakukan di lapangan SMKN 1 Batam.

"Besok, akan ada pengarahan dari Disdik Batam dan Polda Kepri kepada siswa kita. Saya rasa itu sangat bagus, supaya kejadian yang sama tidak terulang," kata Lea, lagi.

Disinggung mengenai iven-iven olah raga yang mungkin akan mengikutkan siswa SMKN 1 Batam, kata Lea, pihaknya akan berpikir dua kali. Sebab, peristiwa yang saat ini mereka hadapi cukup menjadi pelajaran berharaga.

"Sebenarnya mengikuti iven-iven itu baik, apalagi masalah olah raga pasti siswa suka. Tapi, akan dipertimbangkan yang terbaik untuk sekolah dan juga siswa. Saya harus memikirkan dampak dan efeknya dulu. Kalau masih seperti ini lebih baik gak usah ikut," paparnya.

Ditambahkan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Hardawi, pihaknya juga akan memberi sanksi tegas kepada siswa yang melanggar aturan dan disiplin sekolah. Tak hanya siswa, pihak guru juga akan lebih mengintensifkan pengawasan kepada siswa di sekolah tersebut.

"Pengawasan intensif akan lebih kami tingkatkan," ujar dia.

Editor: Dodo