Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bupati Karimun Wacanakan Bangun Rusun di Daerah Rawan DBD
Oleh : Khoiruddin Nasution
Senin | 29-09-2014 | 09:13 WIB
nurdin_sidak_dbd.jpg Honda-Batam
Bupati Nurdin Basirun saat meninjau lokasi permukiman yang rawan DBD di Karimun.

BATAMTODAY.COM, Karimun - Meningkatnya angka kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah RT 02 RW 05, Kelurahan Sei Lakam Barat, Kecamatan Karimun membuat Bupati 'blusukan' melihat langsung kondisi perkampungan tersebut.

Hasilnya, masyarakat dilarang membangun perumahan. Sebab ke depan, Bupati berwacana membangun Rumah Susun (Rusun) di beberapa titik yang dianggap rawan DBD.

"Coba saja lihat di daerah ini, banyak sampah menumpuk, tidak ada saluran drainase, limbah dari MCK-nyapun tidak jelas kemana mengalirnya. Dengan demikian, DBD akan berkembang biak lalu menyerang masyarakat dengan cepat," keluhnya di hadapan rombongan SKPD yang bersamanya, Minggu (28/9/2014).

Usai meninjau lokasi, mulai dari gang kecil, sampai ke belakang rumah warga, Bupati Karimun berwacana di beberapa daerah yang dianggap rawan terserang DBD akan dibangun Rumah Susun (Rusun). Bahkan, dia meminta kepada RT/RW di daerah tersebut tidak lagi membenarkan warga membangunan rumah baru.

"Wacana tersebut setelah melihat langsung kondisi di daerah Kelurahan Sei Lakam, yang sangat mengkhawatirkan tentang kesehatannya. Apabila wacana itu terwujud, masyarakat yang di lokasi bukan disakiti, tetapi untuk membantu masyarakat terbebas dari pengaruh lingkungan tidak sehat. Pada intinya, tidak ada pemerintah yang mau menyakiti rakyatnya," katanya.

Sementara itu, Agus, warga RT 02 RW 05 Kelurahan Sei Lakam Barat menyebutkan, sudah bertahun-tahun tidak dilakukan fogging (penyeprotan) maupun pemberian bubuk abate dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karimun.

"Sekitar 3 tahun lalu memang ada penyemprotan di daerah ini. Setelah itu, sampai saat ini tidak ada terlihat lagi dilakukan," tuturnya.

Di tempat yang sama, Ketua RT 02 RW 05 Kelurahan Sei Lakam Barat, Wandari juga mengungkapkan hal yang sama, seperti yang disampaikan warganya tersebut." Untuk bubuk abate belum lama ini memang ada diberikan di daerah yang mencapai 200 KK. Namun, untuk fogging sudah bertahun-tahun tidak terlihat," ucapnya singkat.

Pantauan BATAMTODAY.COM, tinjauan orang nomor satu di Karimun itu didampingi Sekda Karimun, Arif Fadillah, sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemkab Karimun serta Camat.

Editor: Dodo