Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengurus PUK LEM-SPSI Mukakuning Dilatih Hadapi AFTA 2015
Oleh : Gokli
Senin | 29-09-2014 | 08:52 WIB
pelatihan_spsi.jpg Honda-Batam
Seminar dan pelatihan buruh menghadapi AFTA yang digelar PUK FSP LEM SPSI Batam di kawasan industri Batamindo, Mukakuning.

BATAMTODAY.COM, Batam - Perwakilan Unit Kerja (PUK) Federasi Serikat Pekerja (FSP) Logam, Elektronik dan Mesin (LEM) SPSI Batam, wilayah Mukakuning diberi pembekalan keterampilan untuk menghadapi Asean Free Trade Area (AFTA) atau Kawasan Perdagangan Bebas Asean tahun 2015.

Pembekalan yang dilakukan dengan seminar diikuti puluhan buruh yang merupakan para pengurus PUK. Seminar sehari itu berlangsung di gedung Tunas Karya, Batamindo, Mukakuning.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) FSP LEM-SPSI Mukakuning, Daniel menyampaikan seminar yang dilakukan secara rutin itu guna membekali para pengurus PUK menghadapi AFTA 2015. Sebab, tanpa keterampilan dan kemampuan kerja yang baik, dengan sendirinya tersish setelah AFTA diberlakukan.

"Seminar ini merupakan yang kelima kalinya selama tahun 2014. Agendanya pembekalan Basic Supervisor," kata dia, di Batamindo Mukakuning, Minggu (28/9/2014) siang.

Lebih lanjut, Daniel menjelaskan, pembekalan ini akan dilakukan secara berkesinambungan. Selain sudah menjadi agenda tetap, hal ini juga mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) SPSI untuk dapat berkontribusi kepada perusahaan.

"Kalau penghasilan perusahaan meningkat, tentu kesejahteraan buruh juga akan meningkat. Hal itu semua bisa terlaksana dengan keterampilan kerja yang dimiliki buruh," sebutnya.

Tak tangung-tanggung, seminar yang diadakan DPC FSP LEM-SPSI Mukakuning kepada para pengurus PUK itu diisi oleh Faris Gateneh ST, HRA selaku Consultan of Management System dan Trainer Batam Human Excelence (BHE). Peserta seminar juga akan mendapat sertifikat yang sudah diakui di berbagai Negara.

Salah satu peserta, Ketua PUK FSP LEM-SPSI PT Shimano, Eko Sugiarto, mengatakan pelatihan tersebut merupakan terobosan baru serikat pekerja dalam mencerdaskan para anggota. Bahkan, tambahnya, dimasa modernisasi ini buruh harus benar-benar memiliki keterampilan kerja maupun menyelesaikan permasalahan secara persuasif.

"Kami menyambut baik seminar ini. Selain mencerdaskan, juga memperluas wawasan buruh. Sekarang sudah gak zaman lagi demo. Yang dibutuhkan saat ini keterampilan buruh," kata dia, setelah istirahat siang.

Menurutnya, pemerintah dan perusahaan juga harus memikirkan cara mengembangkan buruh untuk lebih terampil. Tentu, katanya dengan program yang nyata bukan dengan kata-kata.

"Pemerintah dan perusahaan harusnya melakukan cara atau program yang rill dalam mengembangkan kompetensi pekerja. Selama ini pemerintah menyejahterakan buruh tanpa program, jelas hasilnya juga tak ada," katanya, yang diamini belasan peserta lain dan juga Ketua DPC FSP LEM-SPSI Mukakuning.

Editor: Dodo