Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyelundupan Susupi Impor Gula

Hijazi: Kelebihan Kuota Itu Harus Direekspor
Oleh : Dodo
Jum'at | 10-06-2011 | 17:16 WIB
Gula-3.gif Honda-Batam

Harus Reekspor: Tampak gula impor asal Thailand sedang dibongkar di Pelabuhan Batuampar. (Foto:Dodo)

Batam, batamtoday - Terbongkarnya penyelundupan 2.250 ton gula yang menyusup pada impor gula berdasarkan kuota yang diberikan BP Batam kepada enam importir di Batam, saat Komisi II DPRD Kota Batam melakukan sidak, kemarin, dianggap dapat membahayakan bagi Batam untuk mendapatkan kuota impor gula kembali.

"Kelebihan kuota itu harus segera dire-ekspor ke negara asalnya," kata Ahmad Hijazi, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam dalam perbincangan dengan batamtoday di ruang kerjanya, Jumat, 10 Juni 2011.

Hijazi mengatakan pemberian kuota impor gula bagi Batam didasarkan atas tata niaga gula nasional yang diberlakukan dan harus ditaati oleh importir.

Selain itu, Hijazi juga menyebutkan pemberian kuota juga didasarkan kepada komoditas gula yang didatangkan harus sesuai dengan kualitas yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan.

"Kalau praktek seperti itu terus berlangsung, Batam akan kesulitan dapat kuota gula impor lagi," kata Hijazi.

Namun saat ditanya soal penyelundupan yang membonceng impor gula berdasar kuota, Hijazi menolak berkomentar.

"Kalau mengenai definisi penyelundupan, itu wewenang dari Bea dan Cukai yang memutuskan," tukas Hijazi.

Meski demikian, Hijazi menegaskan kalau proses impor gula tersebut dilakukan sesuai dengan aturan dan kuota maka hal tersebut merupakan hal yang baik. Akan tetapi, lanjutnya, jika ada unsur penyelewengan maka hal tersebut merupakan sebuah kesalahan.

Hijazi mengaku senang dengan adanya impor gula tersebut karena masyarakat di Batam akan mendapatkan gula dengan harga murah.

Namun dirinya menilai akan lebih jika kuota impor itu diberikan secara periodik enam bulan untuk masa paceklik di luar musim giling, bukannya pada saat stok gula nasional dalam kondisi aman seperti saat ini.

Sementara itu, untuk harga gula di pasaran, Hijazi mengatakan dengan adanya impor ini harusnya masyarakat mendapatkan harga lebih murah hingga 30 persen dari harga pasar sekarang.

"Disperindag Kota Batam selalu siap jika dilibatkan dalam pengawasan harga gula di pasaran oleh Dewan Kawasan maupun Badan Pengusahaan Kawasan," tegas Hijazi.