BATAMTODAY.COM, Daik - DPRD Kabupaten Lingga akan membahas defisit anggaran yang terjadi setelah mendapatkan data riil dari pihak eksekutif. Untuk menangani masalah defisit anggaran ini, DPRD Lingga meminta agar antara eksekutif dan legislatif dapat menjalin komunikasi yang baik.

"Legislatif tidak akan menghakimi eksekutif, karena antara legislatif dan eksekutif adalah memiliki peran yang sama untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik lagi," kata M Nizar, Ketua DPRD Lingga sementara.

Pihaknya berencana menggelar rapat dengar pendapat dengan eksekutif setelah pimpinan DPRD definitif terbentuk nantinya. Hal ini bertujuan untuk duduk bersama mencarikan solusi tentang kondisi sebenarnya APBD di Lingga.

Dia mengakui, pihak eksekutif pernah menyurati DPRD terkait defisit anggaran pada Juli lalu. Namun tidak ditanggapi DPRD yang lama. "Untuk itu sebagai DPRD yang baru meminta agar Pemkab Lingga dapat kembali memberikan data kondisi APBD kita di tahun 2014 ini," terangnya.

Sementara itu mantan pejabat Pemerinta Kota (Pemko) Batam yang sekarang menjadi anggota DPRD Lingga, Raja Muchsin, menilai, defisit anggaran ini diduga karena adanya beberapa komponen yang telah disahkan pada APBD 2014 namun realisasinya tidak mencapai target. Namun ada juga yang melebih target, salah satunya pajak bagi hasil dengan provinsi untuk pajak kendaraan bermotor dari target Rp16 miliar lebih, terealisasi Rp17 miliar. Hanya saja itu belum dapat menutupi defisit anggaran.

Berdasarkan data yang diperoleh DPRD Lingga untuk saat ini, Lingga mengalami defisit sekitar Rp200-an milia. Sementara detilnya akan disampaikan Bupati Lingga melalui pembacaan KUA PPAS APBD Perubahan yang rencananya akan dijadwalkan pada Oktober nanti. (*)

Editor: Roelan