Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Istri Pergi ke Laut, Suami Hadiri Sosialisasi Stop Kekerasan Terhadap Anak
Oleh : Harjo
Rabu | 24-09-2014 | 08:32 WIB
sosialisasi_bhayangkari_bintan.jpg Honda-Batam
Sosialisasi stop kekerasan terhadap anak kepada warga Suku Laut yang dieselenggarakan Bhayangkari Bintan.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Pengurus cabang Bhayangkari Bintan, melakukan tali asih dan menyosialisasikan stop kekerasan terhadap anak, kepada puluhan warga Suku Laut bersama masyarakat di Posyandu Intan Payung, Kampung Panglong, Desa Berakit, Kecamatan Teluksebong Bintan, Selasa (23/9/2014).   

Sosialisasi yang dihadiri langsung Ketua cabang Bhayangkari Bintan, Ami Kristiaji bersama ketua Penggerak PKK Bintan Dewi Komalasari. Melalui narasumber, terkait sosialisasi stop kekerasan terhadap anak, di hadapan puluhan masyarakat Suku Laut yang telah berdomisili di Kampung Panglong dipaparkan pentingnya orangtua untuk selalu melindungi anak-anaknya, agar terhindar dari kekerasan, baik dalam keluarga atau di luar. 

Narasumber menyebutkan hingga saat ini, sangat banyak contoh kekerasan yang terjadi terhadap anak di bawah umur, baik ekkerasan seksual atau kekerasan secara fisik. Sehingga para orangtua sangat penting mengajari anak, agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. 

"Masih ada contoh tidak baik perbuatan yang tidak senonoh justru dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia. karena anak masih polos dan tak mengerti masalah kekerasan terhadap dirinya, maka anak hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Makanya sangat penting, sejak dini anak diberikan pendidikan dan pengenalan terhadap dampak dan akibat dari kekerasan," ujar narasumber.

Vito, warga Kampung Panglong, menyebutkan sosialisasi masalah stop kekeraasan terhadap anak memang baru pertama kalinya dilakukan. Sebelumnya sosialisasi yang sering diikuti oleh warga Suku Laut dan masyarakat setempat, menyangkut masalah kesehatan, terutama kepada ibu yang sedang hamil yang selalu dilaksanakan di Posyandu. 

"Sosialisasi ini sangat berarti buat kami, karena dengan adanya sosialisasi ini setidaknya warga bisa paham dampak dari kekerasan terhadap anak. Sehingga ornagtua juga bisa langsung memberikan pembelajaran kepada anak, agar tidak gampang terpengaruh dengan hal yang tak baik," katanya.  

Tokoh masyarakat Berakit, M. Nazar, menyebutkan sebelumnya warga Suku Laut yang sudah mulai berdomisli wilayah Berakit sejak sekitar tahun 1960. Saat ini yang sudah bertempat tinggal tetap di darat sudah mencapai 40 kepala keluarga (KK) dan jumlah jiwa sudah mencapai ratusan orang. 

Suku Laut atau yang sering disebut Orang Sampan sudah mulai hidup dengan cara yang modern, dimana sudah mau tinggal di darat, berbaur dengan masyarakat dan mengenyam pendidikan walaupun memang tidak bisa jauh dari pantai atau laut.

"Kalau sekarang warga Suku Laut, sudah bisa berbaur dnegan masyarakat lainnya, mereka juga sudah hidup modern. Mulai dari alat tangkap yang sudah mengunakan mesin bermotor, hingga anak-anak mereka sebagian sudah ada yang bersekolah hingga tingkat SLTA," ungkapnya. 

Hal tersebut menurutnya, sangat berbeda jauh saat pada tahun 1960-an, dimana Suku Laut hanya satu atau dua KK, yang mau tinggal di darat serta berbaur dengan masyarakat. Sebelumnya, Desa Berakit hanya sebatas tempat singgah atau berteduh bagi suku laut yang melakukan perjalanan dari Batam, Bintan Timur dan daerah lainnya. 

"Dulunya kalau angin kencang dan mengarah ke Berakit, Suku Laut hanya berteduh atau menghindar dari angin dan badai di laut, selanjut mereka pergi atau masih belum menetap," terangnya. 

Dalam acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh Bhayangkari Cabang Bintan, warga yang mengikuti sosialisasi sangat antusias mendengarkan seluruh materi yang disampaikan oleh narasumber. Bahkan, justru para istri warga Suku Laut yang pergi ke laut untuk mencari nafkah dan suaminya merelakan waktunya untuk mengikuti sosialiasi tersebut. 

Selain memberikan sosialisasi, acara yang diselenggarakan oleh pengurus cabang Bhayangkari Bintan, juga menyerahkan bingkisan kepada para warga yang hadir, sebagai bentuk tali asih.

Editor: Dodo