Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

1 Anggota Polri Dianiaya, 1 Unit Mobil Dirusak

Hindari Konflik Berkepanjangan, Polri-TNI Sepakat Cooling Down
Oleh : Hadli
Senin | 22-09-2014 | 16:12 WIB
kapolda_arman_depari....jpg Honda-Batam
Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Brigadir Jenderal Polisi Arman Depari.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Brigadir Jenderal Polisi Arman Depari mengatakan sebelum tertembaknya 4 anggota Yonif 134, satu orang anggota Ditreskrimsus Polda Kepri yang melakukan penggerebekan gudang solar bersubsidi di Tanjunguncang, dianiaya.

"Satu orang anggota dianiaya massa yang mengepung anggota Ditreskrimsus Polda Kepri dan Brimob saat lakukan penggerebekan. Satu unit mobil yang digunakan anggota juga dirusak," kata dia kepada BATAMTODAY.COM, Senin (22/9/2014) di Mapolda Kepri.

Dari penggerebekan, ditemukan di dalam gudang sebanyak 6 drum, diantaranya 4 drum berisi solar yang diyakini BBM subsidi. Ketika akan pulang dari lokasi gudang anggota tertahan.

"Anggota disandera oleh sekelompok massa. Sehingga tidak bisa keluar dari TKP. Oleh karena itu anggota yang di TKP diperintahkan meninggalkan tempat. Anggota melakukan penembakan peringatan ke atas. Setelah itu anggota baru bisa keluar dari kepungan massa," kata dia lagi.

Setelah berhasil keluar dari kerumunan masa, lanjut Arman Depari, satu orang berhasil diamankan dan dibawa ke Mako Brimob, karena jarak TKP gudang penimbunan solar dekat dengan Mako Brimob hanya berjarak sekitar 500-700 meter.

Disinggung, sekelompok massa yang dimaksud apakah anggota TNI, dia belum bisa memastikan. Karena menurutnya, tidak ada yang berseragam TNI, semua berpakaian preman, terlebih lagi situasi gelap.

Sebelumnya, Arman Depari mengatakan akan membentuk tim gabungan terdiri dari Detasemen Polisi Militer, Propam Polri, Provost Polda Kepri, dan instansi lain guna mengusut insiden tersebut. Bahkan, katanya pengusutan itu akan dilakukan secara terbuka, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Akan diusut tuntas, tak ada yang ditutup-tutupi. Saya tegaskan yang salah tetap salah. Penggunaan senjata juga akan diproses," kata dia, saat membesuk empat korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, bersama Danrem 033 Wira Pratama Brigjen TNI Bujang Zuirman.

Editor: Dodo