Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BNNP Kepri Gunakan Pendekatan Budaya untuk Berantas Penyalahgunaan Narkoba
Oleh : Hadli
Sabtu | 20-09-2014 | 13:20 WIB
seni bnn.jpg Honda-Batam
Pagelaran Seni Budaya Melayu Anti-Narkoba yang dihelat BNNP Kepri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Riau menggunakan pendekatan kebudayaan untuk meminimalisir penyalahgunaan narkoba yang diwujudkan dalam Pagelaran Seni Budaya Melayu Anti-Narkoba di Nagoya Hill, Sabtu (20/9/2014). 

Kepala BNNP Kepri, Kombes Pol Benny Setiawan menyampaikan kegiatan ini digelar dalam rangka Hari Anti-Narkoba Internasional, sekaligus merupakan salah satu program BNN dengan mengaktifkan kaderisasi dalam pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Program sosialisasi ini dikemas dalam bentuk pagelaran seni budaya Melayu. Pagelaran seni disajikan oleh para kader BNN dari siswa dan mahasiswa serta masyarakat. Hingga saat kader BNN dari siswa dan mahsiswa ribuan lebih di Kepuluan Riau," kata Benny.

Benny menambahkan, pengelaran seni budaya melayu anti narkoba yang digelar peserta ikut dapat memahami dan berkreativitas dalam menolak penyalahgunaan narkoba serta dapat mengampanyekan bahwa penggunaan narkoba dapat dicegah dan direhabiltasi.

"Diharapkan informasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotka (P4GN) dapat tersebar luas kepada seluruh elemen masyarakat Kepulauan Riau," katanya. 

Dari data prevalensi penyalahgunaan narkob, tambahnya, hasil peneltian Puslitkes UI pada tahun 2011 di kepulauan Riau adalah sebesar 4,3 persen jumlah penduduk (1.045,136 jiwa) atau sekitar 44,941 jiwa.

"Kemudian data kasus narkotka diprovinsi kepri pada tahun 2013 adalah sebanyak 239 kasus  dengan jumlah tersangka 315 orang, data tersebut merupakan data yang cukup memprihatinkan dan menjukkan bahwa kejahatan narkotika telah ada dan perlu perhatian semua lapisan untuk memeranginya," kata Benny.

Editor: Dodo