Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mobil Pemicu Kebakaran di SPBU Pandanwangi Diduga Pencoleng BBM
Oleh : Nursali
Kamis | 18-09-2014 | 11:56 WIB
kebakaran pandanwangi....jpg Honda-Batam
Bangkai sedan Toyota Corolla pemicu kebakaran teronggok di SPBU Pandanwangi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kebakaran di SPBU Pandanwangi, Simpang Kabil pada Kamis (18/9/2014) dipicu dari munculnya api dari sebuah sedan Toyota Corolla bernomor polisi BP 1414 UX yang dikendarai pria tak dikenal.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber menyebutkan mobil tersebut diduga kuat merupakan pencoleng BBM yang sering menjalankan aksinya menggarong solar di SPBU untuk dijual ke gudang sebelum dilempar ke sejumlah industri.

"Kuat dugaan itu mobil pelangsir. Inilah Batam, mobil dengan mesin berbahan bakar premium pun sering 'minum' solar karena ada tangki modifikasi untuk menampungnya," kata sumber BATAMTODAY.COM.

Selain itu, sumber juga yakin bahwa plat nomor sedan tersebut bodong karena masih menggunakan seri X dan mobil dengan seri  ini masih banyak ditemukan di Batam, terutama digunakan oleh para pencoleng solar dengan memanfaatkan mobil-mobil eks taksi.

"Polisi harus bisa mengungkap siapa sopir dan pemilik sedan itu. Tak terlalu sulit untuk menelusuri jika ada kemauan," tegas sumber lagi.

Sebelumnya, karyawan SPBU Pandanwangi, Rusli, mengatakan, mobil tersebut datang dan mengisi BBM jenis premium sebesar Rp50 ribu. Usai pengisian, karyawan tersebut melihat api dari kursi depan samping kiri sopir.

"Dia isi bensin 50 ribu, setelah isi saya mau ambil uangnya, tiba-tiba saya lihat api di bawah kursi depan sebelah kiri sopir, saya langsung teriak bang," kata Rusli.

Dia juga mengatakan, sopir yang mengendarai mobil yang berkaca gelap tersebut, langsung melarikan diri pada saat terjadi kebakaran tersebut. Rusli mengaku tidak mengenali ciri-ciri sopir yang mengendarai mobil tersebut.

"Sopir itu tak tahu kemana, dan saya juga tak begitu lihat orangnya, hanya saya sopir itu badannya kecil dan berambut pendek," jelas Rusli.

Editor: Dodo