BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Demi pedagang kaki lima (PKL) yang digusur dari Tepi Laut, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) rela merubuhkan pondokan yang biasanya menjadi tempat lesehan kumpul keluarga di Melayu Square. Kesepakatan tersebut telah sah dan diambil saat pertemuan antara BUMD dan PKL di Melayu Square yang juga didampingi oleh anggota DPRD Tanjungpinang dan Satpol PP, Selasa (16/9/2014) sore.

"Kita sudah sepakat bangunan pondok itu akan dirubuhkan agar Melayu Square lebih leluasa dan pedagang yang digusur juga bisa muat masuk ke sini," ujar Ade Angga, Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang.

Pondok tersebut rencananya akan dirubuhkan pada besok pagi, Rabu (17/9/2014). Para PKL akan bergotong-royong untuk merubuhkan pondok tersebut dan membersihkan lahan tempat mereka berjualan.

Sementara itu terkait hal tersebut, Plt Direktur BUMD Tanjungpinang, Yuswandi, mengatakan bahwa hal tersebut memang telah disepakati dan dia mengaku telah mendapat restu dari ketua asosiasi pedagang Melayu Square, Said Idrus.

"Itulah jalan satu-satunya agar muat, dan tidak ada masalah, karena memang pondoknya juga sudah tua dan rawan rubuh," ujar Yuswandi.

Selain pondok, dalam rapat antara anggota dewan, PKL, BUMD dan Satpol PP juga ada wacana untuk meratakan panggung yang terletak di tengah Melayu Square. Pasalnya sejak delapan tahun Melayu Square berdiri, panggung tersebut jarang dioperasionalkan. Bahkan dari pantauan BATAMTODAY.COM, panggung tersebut telah berlumut dan ditumbuhi rumput-rumput.

"Itu baru wacana, nanti akan kita pikirkan lagi," ujar Yuswandi. (*)

Editor: Roelan