Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Beri Penilaian Subyektif, Kepsek SMPN 11 Batam Dituding Tak Profesional
Oleh : Gokli
Jum'at | 12-09-2014 | 12:31 WIB
smp 11 batam.jpg Honda-Batam
SMPN 11 Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 11 Batam, Poniman dituding tak profesional dalam memberikan penilaian terhadap guru selaku tenaga pengajar.

Seorang guru yang menyandang predikat terbaik se-Kota Batam diberi nilai anjlok, sementara guru yang tak pernah mengajar selama dua tahun penuh diberi nilai bagus.

Ketidakprofesionalan Poniman terungkap saat beberapa guru dari sekolah tersebut diusulkan mengikuti diklat kepemimpinan untuk menjadi kepala sekolah. Dari SMPN 11 Batam, yang memenuhi syarat mengikuti diklat itu ada empat guru, dua berstatus golongan IVA dan dua orang golongan IIIC.

Manampe Purba, satu diantara empat guru yang diusulkan mengikuti diklat itu, mengatakan selain persyaratan administrasi, mereka juga diwajibkan melengkapi berkas penilaian kinerja guru dari Kepala Sekolah selama dua tahun. Manampe, guru penyandang terbaik se-Kota Batam tak menyangka akan diberi nilai anjlok, karena selama ini dia selalu menjalankan semua kewajibannya di sekolah tersebut.

"Berkas semua kami lengkapi. Saat menyerahkan ke Dinas pendidikan (Disdik), saya lihat nilai kinerja saya kok sangat jelek. Saya bandingkan dengan guru yang lain, nilai saya yang paling bobrok. Padahal, satu diantara empat guru yang selama dua tahun tak mengajar mendapat nilai paling baik. Saya tak terima, begitu juga dengan guru yang lain," kesal dia, ditemui di Batuaji, Jumat (12/9/2014) pagi.

Masih kata Manampe, hal yang paling membuatnya kesal ketika nilai yang dia peroleh lebih rendah dibanding nilai guru yang sudah dua tahun tak mengajar. Jika dua guru lain mendapat nilai bagus, diluar guru yang sudah dua tahun tak mengajar itu, kata Manampe dia tak akan mempermasalahkannya.

Bahkan, lanjut Manampe, dasar penilaian yang diberikan Kepsek SMPN 11 Batam kepada mereka juga sangat tak masuk diakal. Sebab, sesuai dengan ketentuan penilain itu dibuat selama dua tahun, sementara Kepsek itu baru masuk ke SMPN 11 Batam belum genap satu tahun.

"Sampai sekarang saya tak paham apa dasar Kepsek memberikan penilai kepada guru-guru. Dia aja belum genap satu tahun di sekolah itu, tapi bisa-bisanya diberi penilaian yang berbeda-beda," herannya.

Masih belum puas atas penilaian itu, Manampe mengaku sempat melakukan klarifikasi terhadap Poniman. Saat itu, katanya Poniman hanya bisa mengaku khilaf. Namun, tak ada pernyataan untuk membuat surat susulan ke Disdik Batam atas penilaian yang keliru itu.

"Saya sempat berdebat dengan dia (Poniman-Red). Tapi dia hanya bisa ngaku khilaf, tak ada inisiatif untuk melakukan perbaikan, sementara berkas saya sudah masuk ke dinas," jelasnya.

Sejumlah wartawan yang mencoba melakukan upaya konfirmasi langsung ke SMPN 11 Batam tak berhasil menemui Kepala Sekolah. Beberapa guru di sekolah tersebut mengatakan Poniman sedang pergi ke Dinas Pendidikan untuk mengurus pembangunan perpustakaan.

"Pak Kepsek tak ada, lagi ke Disdik ngurus pembangunan perpustakaan di sekolah ini (SMPN 11 Batam)," ujar salah seorang guru yang namanya tak disebutkan.

Guru yang ditemui wartawan itu juga mengatakan mendengar isu kesalahan penilaian terhadap seorang guru. Hanya saja, dia enggan berkomentar terlalu jauh.

Editor: Dodo