Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perairan Lingga Menyimpan Harta Karun, Disparbud Segera Lakukan Pemetaan
Oleh : Nurjali
Selasa | 09-09-2014 | 13:30 WIB
karun-2.jpg Honda-Batam
Peta lokasi harta karun di Indonesia. (Ilustrasi/net)

BATAMTODAY.COM, Daik - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lingga akan melakukan pemetaan wilayah yang diyakini tersimpan barang-barang antik di bawah laut. Pemetaan itu untuk mengantisipasi kemungkinan pencurian harta karun di perairan Lingga, seperti yang terjadi di perairan Karang Haliputan, Kabupaten Bintan.

Kepala Disparbud Kabupaten Lingga, M Asward, mengatakan, daerah LIngga ternyata memiliki banyak barang antik atau barang muata kapal tenggelam (BMKT), seperti di perairan Senayang, Singkep Barat, Singkep, dan Berhala.

"Barang antik itu berupa benda berbentuk piring, mangkok, teko air, dan patung berbahan keramik asli. Ini peninggalan dinasti di Cina, karena dahulu kapal tersebut pernah karam di perairan Lingga," ucap Asward yakin.

Namun, sejumlah lokasi di perairan tersebut masih dalam pengkajian lebih lanjut. Dia juga mengatakan, untuk perlindungan dan pengawasan barang berharga bernilai sejarah itu, Pemprov Kepri akan membentuk tim koodinasi penyelamatan, pengawasan benda-benda bawah air karena tugasnya melibatkan lintas sektoral dan membutuhkan dana besar.

"Kita akan bertindak sesegera mungkin setelah tim koordinasi tersebut terbentuk," terang Asward.

Khusus untuk barang antik di perairan Pulau Berhala, Kepala Desa Berhala, Encik Syarif, mengatakan, pada 2012 lalu pernah terjadi pengangkatan barang-barang antik di pulau tersebut. Namun tindakan itu dapat dicegah masyarakat meskipun para penjarah itu berhasil mengambil beberapa barang di wilayah tersebut.

Dia menduga, aktor di balik penjarahan itu masih sama dengan pelaku penjarahan yang terjadi di perairan Kabupaten bintan. "Setahu saya itu pelakunya sama dengan di laut Berhala kemarin," kata Syarif yang dihubungi BATAMTODAY.COM. (*)

Editor: Roelan