Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dugaan Penyelewengan BBM oleh Tanker Jelita Nabia Jadi Tanggung Jawab Penuh Pemilik Kapal
Oleh : Harjo
Selasa | 09-09-2014 | 13:13 WIB
Guntur_Mewengkang_Kepala_pertaina_Tanjunguban.JPG Honda-Batam
Guntur Mawengkang, Operation Head (OH) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Tanjunguban.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Dugaan penyelewengan BBM yang dilakukan tanker MT Jelita Nabia dengan "menyuntikkan" solar ke KM Usaha Baru, dan menyebabkan kapal kayu itu terbakar dan tenggelam di  perairan Pulau Pangkil, Kabupaten Bintan, Selasa (2/8/2914) lalu, disebut sudah di luar wewenang Pertamina. Pihak Pertamina Tanjunguban mengatakan hal itu menjadi tanggung jawab penuh pemilik kapal.

"Kapal tanker MT Jelita Nabia yang bermuatan premium 2.860 kiloliter dan pertamax plus 536 kiloliter dengan tujuan Pontianak, tertahan karena diduga terlibat kasus kencing di laut. Namun hal tersebut adalah menjadi tanggung jawab penuh dari pemilik kapal. Karena yang diketahui Pertamina Tanjunguban, kapal sudah berangkat siang harinya," kata Nasri Ade, Kepala Head Operation (HO) Marine Pertamina Tanjunguban, kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (9/9/2014).

Nasri menjelaskan, jika ada masalah setelah kapal dilepas Pertamina, itu sudah menjadi tanggung jawab dari pemilik kapal. Perusahaan yang selama ini ada kontrak dengan Pertamina itu pun sudah diberhentikan sementara kontraknya.

Hal yang sama disampaikan Operation Head (OH) Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Tanjunguban, Guntur Mawengkang. Menurutnya, walaupun tangker tersebut tersandung kasus, namun distribusi BBM untuk tujuan Pontianak, Kalimantan Barat, tidak terganggu. Karena setelah menerima laporan adanya kejadian terbakarnya kapal kayu, Pertamina Tanjunguban langsung menghubungi pihak yang lebih berkompeten di Pertamina terkait dengan distribusi.

"Setelah kita laporkan ada kejadian yang menimpa kapal tangker Jelita Nabia kepada atasan agar pendistribusian tidak terganggu. Sehingga permasalahan pendistribusian sudah bisa antisipasi dan distribusi BBM ke Pontianak tetap berjalan dengan mengunakan kapal pengganti," ujarnya.

Meski menyatakan penyelewengan BBM yang dilakukan MT Jelita Nabia dengan KM Usaha Baru merupakan tanggung jawab penuh pemilik kapal, namun pihak Pertamina Tanjunguban tak bersedia membeberkan siapa pemilik kapal dimaksud. (*)

Editor: Roelan