Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dalam Sehari, Polsek Lubukbaja Terima Dua Laporan Kasus Penjambretan
Oleh : Romi Chandra
Senin | 08-09-2014 | 17:29 WIB
ilustrasi_jambet.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Aksi jambret di Batam semakin meresahkan. Hampir setiap hari selalu ada korban. Bahkan dalam sehari, aparat kepolisian bisa menerima satu atau lebih laporan telah menjadi korban jambret dari masyarakat.

Seperti yang terjadi di Polsek Lubukbaja, untuk hari ini, Senin (8/9/2014) telah menerima dua laporan dari warga yang menjadi korban jambret di lokasi yang berbeda. Satu laporan atas nama Cici Maryani (18), yang telah dijambret pada Minggu (7/9/2014) malam, sekitar pukul 23.00 WIB di tanjakan Simpang Rujak, Batam.

Sedangkan kasus satunya lagi adalah dua orang kakak-beradik, Silvia dan Siska, yang menjadi korban penjambretan di depan Bioskop 21 lama, Lubukbaja, Jumat (5/7/2014) sore, sekitar pulul 18.00WIB.

Ditemui di Mapolsek Lubukbaja saat membuat laporan, Cici yang merupakan warga Bengkong Harapan ini mengatakan, perisitiwa itu terjadi ketika ia pulang bekerja sebagai resepsionis di Hotel Ozon Pinuin, dan diantar salah satu teman prianya menggunakan sepeda motor Honda Beat.

Saat melewati tanjakan, tepatnya di jejeran gerobak jualan rujak, tiba-tiba dari belakang datang pengendara sepeda motor Honda CBR dan dengan sigap merampas tasnya yang disandang di bahu.

"Saya duduk menyamping karena pake rok. Tas saya sandang di bahu. Saya tidak melihat ada motor di belakang. Tiba-tiba sudah ada saja motor melaju kencang dan merampas tas saya. Tas saya putus dan berhasil dibawa kabur," katanya menceritakan kejadian yang dialami.

Ia bersama temannya sempat mencoba mengejar hingga ke arah Batuampar. Namun saat tiba di persimpangan pelabuhan Batuampar, korban kehilangan jejak dan akhirnya menyerah. Alhasil, pelaku berhasil membawa kabur uang sekitar Rp500 ribu serta dokumen-dokumen penting yang diletakkan dalam tas.

"Mau tidak mau harus saya terima karena ini musibah. Kalau uang sudah saya relakan. Tapi KTP, ATM dan kartu lainnya juga ikut hilang, dan harus mengurus ulang lagi," keluhnya.

Ia juga tidak mengetahui wajah pelaku. Sebab, pelaku saat melakukan aksinya menggunakan helm warna hitam. Nomor polisi motor pelaku juga tidak dipasang," keluhnya.

Sama halnya yang dialami Silvia san Siska, warga Baloi. Diceritakan Silvia, mereka dijambret saat sore hari, ketika melewati jalan depan Bioskop 21 lama yang saat itu sepi dari arah Lubukbaja menuju Nagoya.

Tas yang dipegang oleh adiknya, Siska, tiba-tiba dirampas oleh seorang laki-laki yangengendarai sepeda motor jenis bebek. Mereka juga sempat mengejar, namun kehilangan jejak pelaku pada lampu merah Pizza Hut.

"Saya yang bawa motor. Adik saya duduk di belakang sambil pegang  tas. Tiba-tiba ada yang mepet dan langsung rebut tas di tangan adik saya. Sempat kami kejar, tapi kehilanga jejak," jelasnya.

Ia juga mengaku tidak mengetahui pasti wajah pelaku, karena menggunakan helm. Namun Silvia harus merelakan tiga unit ponsel dan uang Rp300 ribu beserta dokumen-dokumen penting. (*)

Editor: Roelan