BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Enersi Sumber Daya Mineral (Disperindag dan ESDM) Kota Batam berencana menggantikan kartu survei dengan fuel card. Rencana itu mencuat setelah maraknya penyelewengan BBM biosolar bersubsidi yang salah satunya memanfaatkan fasilitas kartu survei.

"Sekarangkan kita lihat sendiri, banyak di luar sana yang mengantre solar dengan menggunakan kartu survei lebih dari satu. Ini tidak bisa dibiarkan dan kita akan menggantikan kartu survei dengan fuel card," kata Amsakar Achmad, Kepala Disperindag dan ESDM Kota Batam, di Balai Kota, Senin (8/9/2014).

Amsakar menjelaskan, pihaknya bersama Pertamina sudah bekerja sama dengan BRI untuk mengadakan fuel card tersebut. Menurutnya, fuel card ini tidak bisa digandakan dan hanya bisa melakukan pengisian di satu SPBU saja.

Fuel card tersebut juga menggunakan sistem digital dan langsung dikontrol oleh pihak BRI. "Kita sudah bekerja sama dengan BRI untuk mengganti kartu survei dengan fuel card. Sistemnya digital dan sangat sulit untuk digandakan. Apabila sudah melakukan pengisian di satu SPBU, maka tidak akan bisa isi di SPBU lain," terangnya.

Dia menjelaskan, fuel card tersebut mirip kartu isi ulang pulsa. Karena itu, jika sudah mengisi di salah satu SPBU, maka konsumen tidak bisa lagi mengisi di SPBU lain.

Dan untuk pengadaan fuel card tersebut tidak sulit dan tidak dipungut biaya. "Untuk pengurusanya tidak sulit, tinggal dipindahkan saja dari data manual saat ini menjadi data digital. Dan alhamdulillah, tanggal 18 September nanti sudah keluar fuel card-nya," kata Amsakar.

Dia menambahkan, jika pelangsing masih saja beraktivitas, maka tidak terlalu sulit untuk mendeteksinya dari SPBU mana solar tersebut diambil. "Ini kan sistem digital, akan lebih mudah mendeteksinya. Apabila masih ada yang mencoleng solar-solar di Batam ini, dengan fuel card ini kita akan tahu dari SPBU mana asal solar tersebut," tutupnya. (*)

Editor: Roelan