Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aktivitas Ilegal Tambang Pasir Darat di Tembesi Kian Merajalela
Oleh : Redaksi
Senin | 08-09-2014 | 14:47 WIB
tambang pasir tembesi.jpg Honda-Batam
(Foto: dokumentasi BATAMTODAY.COM).

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketegasan dari instansi pemerintah dalam hal ini Badan Penanggulangan Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam perlu dipertanyakan dalam menangani kasus tambang pasir darat ilegal. Sebab, setelah dilakukan penindakan dan penangkapan beberapa alat berat bahkan pelaku, usaha tambang pasir darat ilegal di Tembesi kian menjamur.

Melihat fakta di lapangan, upaya yang dilakukan Bapedal Kota Batam masih kurang maksimal, atau pelaku tambang yang tak lagi takut terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di instansi tersebut. Diduga, para pelaku tambang memiliki bekingan yang tak mampu disentuh oleh Bapedal Kota Batam.

Pantauan BATAMTODAY.COM di Tembesi, Senin (8/9/2014) siang kerusakan lahan akibat tambang ilegal itu kian meluas dan diperkirakan mencapai puluhan hektar. Pepohonan dan bukit-bukit yang ada di lokasi, nyaris rata dan penuh dengan kubangan bekas galian alat berat untuk mengeruk pasir.

Informasi yang diperoleh, pelaku tambang di lokasi tersebut masih didominasi orang-orang lama. Sementara, beberapa pelaku yang sempat diamankan oleh Bapedal Kota Batam dari lokasi hanyalah pekerja atau sebatas koordinator lapangan saja.

"Orang-orangnya itu saja. Yang ketangkap Bapedal Kota Batam hanya pekerja dan koordinator lapangan. Pemilik usaha tambang belum ada yang tersentuh," kata sumber yang mengaku pernah menggeluti usaha tambang pasir di Tembesi.

Sumber yang menolak namanya ditulis, menyebutkan selain Tembesi, dan Tanjungundap, lokasi lain arah Jembatan I Barelang juga masih banyak tambang pasir. Tetapi, di lokasi itu mayoritas melakukan penambangan dari laut, berupa pasir halus atau biasa disebut pasir plesteran.

"Pasir darat di Tembesi dan Tanjungundap. Kalau sepanjang arah Jembatan Barelang tambang pasir juga, tapi nyedot dari laut," jelasnya.

Belum lama ini, Kepala Bapedal Kota Batam, Dendi Purnomo menyampaikan setelah melakukan razia di lokasi Tembesi, pihaknya sudah mengamankan beberapa alat berat dan tiga tersangka dari lokasi. Bahkan, penyelidikan tetap dilakukan dengan memeriksa sedikitnya 25 orang saksi.

"Tersangka kemungkinan akan bertambah, tergantung hasil penyelidikan," katanya, waktu itu.

Penyelidikan yang dilakukan Bapedal Kota Batam disebut-sebut masih belum jelas ujungnya, tetapi para pelaku tambang di lokasi Tembesi dan Tanjungundap sudah beroperasi kembali.

Editor: Dodo