Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

10 Perusahaan di Batam Tutup, 3.000 Tenaga Kerja Menganggur
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 08-09-2014 | 10:51 WIB
zarefriadi_kepala_disnaker_batam.jpg Honda-Batam
Zarefriadi, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam mencatat, sekitar 3.000 pekerja telah menganggur akibat tutupnya 10 perusahaan galangan kapal di Batam. Menurut Kepala Disnaker Kota Batam, Zarefriadi, kenaikan upah minimum kota (UMK) Batam yang sulit diprediksi manajemen menjadi salah satu alasan 10 perusahan itu hengkang di tahun ini.

"Sampai saat ini ada 10 perusahaan yang tutup. Mereka sudah melayangkan surat pemberitahuan tidak akan melakukan aktivitas atau tidak beroperasi lagi," ujar Zarefiadi, Senin (8/9/2014).

Dia mengatakan, salah satu perusahaan asing yang hengkang dari Kota Batam karena alasan upah yaitu PT Nidec Seimitsu Batam, perusahaan asal Jepang yang memproduksi motor elektrik ke Saigon Hitech Industrial Park, Vietnam.

"Mereka tutup dengan alasan pengeluaran semakin besar (UMK) dan tidak sebanding dengan pemasukan. Ada pula karena perusahaan sudah tutup akibat sepi order," ujarnya.

Menurutnya, usulan kenaikan upah buruh memang harus disikapi dengan bijak oleh perusahan yang masih beraktivitas. Bila akan naik kembali secara signifikan, pengusaha dipastikan akan kesulitan, bahkan akan mengambil langkah mengurangi tenaga kerja agar perusahan tetap bisa beroperasi.

"Dari 10 perusahaan yang tutup, 3.000 ribu tenaga kerja di Batam terpaksa ngangur, sementara pencari kerja mencapai 14 ribu dan lowongan kerja di 2014 ini hanya tiga ribu," terangnya. (*)

Editor: Roelan