Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Tionghoa Tanjunguban Gelar Sembahyang Keselamatan
Oleh : Harjo
Senin | 08-09-2014 | 09:03 WIB
cap_go_meh_uban.jpg Honda-Batam
Ritual warga Tionghoa di Tanjunguban meggelar sembahyang keselamatan.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Ratusan warga Tionghoa dan bersama sejumlah aparat pemerintahan, tokoh lintas agama bersama masyarakat Bintan Utara, menghadiri pembukaan sembahyang keselamatan atau Cap Go Meh di Vihara Dharma Shanti Tanjunguban, Minggu (7/9/2014) malam.

Ketua Yayasan Vihara Dharma Shanti Tanjunguban, Thomas Candra alias A Lang, menyampaikan pelaksanaan sembahyang ini merupakan ritual rutin setiap tahunnya.

"Kami seluruh segenap panitia dan pengurus yayasan mengucapkan terimakasih atas dukungan kepada semua pihak, yang telah memberikan dukungan atas acara. Semoga acara  bisa berjalan dengan lancar dan aman, sehingga selesainya pelaksanaan seluruh rangkaian ritual yang akan dilaksanakan," harapnya.

Disampaikan A Lang, pelaksanaan sembahyang keselamatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari terhitung sejak 7 hingga 9 September 2014.

Sementara itu, Bobby Jayanto, tokoh Tionghoa Bintan mengaku sangat bersyukur dengan terselenggaranya ritual oleh warga Tionghoa yang ada di Tanjunguban dan sekitarnya.

"Semoga kedepan acara ini, bisa dikemas dan menjadi salah satu aset budaya yang bisa memberikan dampak terhadap obyek kepada wisatawan di Bintan. Karena wisatawan tidak hanya membutuhkan pantai, tetapi masih banyak yang lainnya, seperti budaya,  agar wisatawan bisa lebih lama tinggal di daerah ini," katanya.

Dikatakan Bobby, untuk meningkatkan kunjungan wisata terutama adanya budaya dan adat istiadat yang bisa menjadikan nilai tambah kepada wisatan memang harus dikemas dengan sedemikian rupa. Sehingga tidak terlepas dari adanya perhatian serta bimbingan dari dinas pariwisata di daerah ini.

Sementara itu Wakil Bupati Bintan, Khazalik, dengan telah terwujudnya kerukunan antar umat beragama antar satu sama dengan lainnya, di daerah ini seperti  dalam acara ini hendaknya bisa terus dipertahankan. Karena kondisi yang tercipta dengan adanya kebersamaan, jelas sudah menjadi  modal guna memajukan daerah Bintan.

"Terwujudnya kerukunan antar umat beragama dan tidak membedakan satu sama lainnya, sudah terpancar dari acara yang diselenggarakan. Dimana masyarakat lain pun ikut dalam perayaannya,  ini hendaknya bisa terus dipertahankan agar Bintan yang sudah aman dan tertib bisa lebih kondusif," harapnya.

Dikatakan, terkait pelaksanaan ritual keagamaan seluruh masyarakat. Binytan tidak perlu untuk melaksanakannya. Karena seluruh aparatur pemerintahan, akan terus mendukungnya.

Editor: Dodo