Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jika Dugaan Kriminal Terbukti

Aksi Pembunuhan dan Pembakaran Sumirah Tiru Modus di Batam
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 05-09-2014 | 12:24 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Tewasnya Sumirah (80) beserta anaknya, Rizal (40) di Kampung Sido Mukti, Kelurahan Pinang Kencana yang ditemukan hangus terbakar memang mengundang kecurigaan adanya aksi kriminal di balik peristiwa ini.

Saiful (36), penyewa rumah milik Sumirah mengaku mendengar Rizal yang mengalami cacat dan ibunya menjerit seolah digebuki seseorang. 

"Saya sempat dengar ibu itu, minta tolong, dan melihat sesosok bayangan orang di pekarangan rumahnya, tapi saya tidak berani ke sana karena takut," kata Saiful, yang menceritakan jarak rumah korban ke lokasi rumah kosnya sekitar 100 meter.

Sementara, anggota Satuan Reskrim Polres Tanjungpinang yang melakukan olah TKP menemukan menemukan sebuah botol bekas air mineral yang diduga menjadi wadah bensin, yang digunakan pelaku untuk melakukan pembakaran.

Aksi kriminal dengan modus seperti ini, mengingatkan akan dua peristiwa serupa yang terjadi di Batam beberapa waktu lalu.

Kasus pertama adalah toko bangunan di Kavling Pancur Blok F, Kecamatan Seibeduk, hangus terbakar, Jumat (14/3/2014) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Pemilik toko, Eng Li (40), dan dua anaknya, Karlisa (15) dan Alun (9) tewas terpanggang.

Ketiga korban yang tinggal di lantai dua toko bangunan itu, ditemukan tewas terpanggang dengan kondisi tangan terikat dan mulut ditutup lakban.

Kebakaran ini ternyata hanya modus perampokan dan pembunuhan, yang dilakukan Rino Effendi (19), yang merupakan mantan karyawan Toko Carlindo Jaya sendiri. Pelaku mengaku sakit hati terhadap majikannya Eng Lie, sehingga nekat membunuh majikan beserta dua anaknya dengan cara membakar toko bangunan.

Dalam kasus ini Rino berhasil menggondol Rp100 juta. Saat beraksi, dia ditunggu oleh Dodi Kusnadi (18), temannya yang menunggu di luar. Dodi bertugas mengantar dan menunggu Rino saat beraksi. "Saya beraksi sendiri. Dodi hanya menunggu dan mengantar saya saja," ujarnya.

Kasus kedua adalah terbakarnya gudang kopi cap Kapal Tanker yang berada komplek Bumi Indah Blok 2 Nomor 9 Nagoya, pada Kamis (3/4/2104) malam pada pukul 20.15 WIB. Diduga, pabrik itu sengaja dibakar setelah dirampok.

Dalam kejadian tersebut, diketahui satu orang perempuan bernama Zahro tewas dan satu orang lagi perempuan yang biasa disapa Achi, pemilik pabrik, selamat. Diduga Zahro dibunuh, sementara Achi dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) untuk mendapatkan perawatan intensif.

Pelaku perampokan tak lain adalah mantan karyawan gudang tersebut Syafruddin alias Arif dan Johan yang berhasil dibekuk sehari kemudian.

Polisi juga mengamankan uang tunai ratusan juta rupiah dari kedua pelaku. Kedua pelaku juga nekad membunuh Zahro (46), pembantu Achi, karena aksi kejahatannya diketahui korban.

Zahro mengalami sejumlah luka tusuk dan bersimbah darah di lantai dua. Sementara Achi, yang mengalami luka sempat dirawat di RSBK sebelum dirujuk ke Singapura.

Editor: Dodo