Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Temukan Mayat Pria di Perairan Pangkil, Diduga ABK KM Usaha Baru
Oleh : Harjo
Kamis | 04-09-2014 | 20:12 WIB
AKBP_Kristiaji_Kapolres_Bintan.JPG Honda-Batam
Kapolres Bintan, AKBP Kristiaji.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Sesosok mayat pria dilaporkan telah ditemukan mengapung di perairan sekitar Pulau Pangkil, Kabupaten Bintan, Kamis (3/9/2014) petang. Mayat yang ditemukan oleh warga setempat itu diduga salah satu awak kapal kayu KM Usaha Baru, yang terbakar saat "menyedot" BBM dari tanker MT Jelita Nabia, Selasa (2/9/2014) malam kemarin.

Kapolres Bintan, Ajun Komisaris Polisi Kristiaji, yang dihubungi, membenarkan temuan mayat di sekitar perairan Pulau Pangkil oleh masyarakat itu.

"Kepala Desa Pangkil melaporkan ada temuan mayat oleh warga. Mayat tersebut diduga salah seorang korban dari dua korban tenggelamnya KM Usaha Baru asal Batam. Tetapi mengenai identitasnya belum bisa dipastikan karena masih menunggu rekan-rekan korban yang selamat untuk mengindentifikasi ciri-cirinya," ujar Kristiaji.

 Dijelaskan dengan adanya informasi yang disampaikan oleh Kepala Desa Pangkil, Yahya, pihak kepolisian masih menunggu keterangan dari korban lainnya yang selamat.

Sebelumnya diberitakan, dua awak kapal kayu di perairan Pulau Pangkil, Bintan, yang baru diketahui bernama KM Usaha Baru, saat mengisi BBM dari tanker SPOB MV Jelita Nabia, ternyata masih belum ditemukan. Sementara empat ABK lainnya dinyatakan selamat.

"Awak KM Usaha Baru yang diketahui asal Batam itu memiliki enam awak kapal. Dua ABK belum ditemukan, sementara empat orang lainnya termasuk kapten kapal selamat. Yang selamat saat ini sudah berada di Batam dalam perawatan karena mengalami luka bakar," kata Kapolres Bintan, Ajun Komisaris Besar Kristiaji, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (3/9/2014) malam.

Kristiaji menambahkan, sampai saat ini polisi masih terus mengumpulkan data dan  dugaan 'kencing' BBM, serta penyebab terbakarnya kapal kayu tersebut.

Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjungpinang sendiri sempat kerepotan melakukan penyelamatan. Pasalnya, menurut Kepala Basarnas Tanjungpinang, Abdul Hamid, pihak Basarnas sendiri tidak mendapatkan informasi yang pasti mengenai jumlah keseluruhan awak kapal, baik dari KM Usaha Baru maupun MT Jelita Nabia. (*)

Editor: Roelan