Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Musibah Kebakaran Kapal 'Pelangsir BBM' di Perairan Pangkil

Informasi Simpang Siur, Basarnas Kebingungan Lakukan Penyelamatan
Oleh : Charles Sitompul
Kamis | 04-09-2014 | 14:44 WIB
abdul hamid kakan basarnas tpi.jpg Honda-Batam
Abdul Hamid, Kepala Kantor Basarnas Tanjungpinang. (Foto: Charles Sitompul/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjungpinang kebingungan untuk melakukan penyelamatan korban dari KM Usaha Baru, kapal kayu yang terbakar di perairan Pangkil, Bintan, Selasa (2/9/2014) malam, saat "menyedot" BBM dari tanker SPOB MT Jelita Nabia. Pasalnya, informasi jumlah awak kapal yang diterima tim Basarnas simpang siur.

"Kami saja bingung, nih. Kami minta data ABK dari dua kapal, sampai sekarang simpang siur. Nakhoda kapalnya juga tidak bisa dimintai keterangan berapa ABK yang ada di kapal yang tenggelam," ujar Abdul Hamid, Kepala Kantor Basarnas Tanjungpinang, kepada BATAMTODAY.COM, di Tanjungpinang, Kamis (4/9/2014).

Mengenai informasi dua ABK KM Usaha Baru yang hilang, kata Hamid juga sudah diketahui, yakni atas nama Ginting dan Iskandar. Namun kebenaran tersebut belum diperoleh, karena menurut versi kepala desa dan warga di Telang, Rabu malam kemarin, ada juga ABK KM Usaha Baru atas nama Purba yang selamat dan sudah dibawa ke Batam.

"Anggota kita dari Basarnas masih di lokasi saat ini. Tetapi sulitnya mendapat informasi secara detail tentang jumlah ABK KM Usaha Baru dan SPOB MT Jelita Nabia ini membuat kita jadi bingung," katanya lagi.

Sebagai mana diberitakan, dua awak kapal kayu di perairan Pulau Pangkil, Bintan, yang baru diketahui bernama KM Usaha Baru, saat mengisi BBM dari tanker SPOB MV Jelita Nabia, ternyata masih belum ditemukan. Sementara empat ABK lainnya dinyatakan selamat.

"Awak KM Usaha Baru yang diketahui asal Batam itu memiliki enam awak kapal. Dua ABK belum ditemukan, sementara empat orang lainnya termasuk kapten kapal selamat. Yang selamat saat ini sudah berada di Batam dalam perawatan karena mengalami luka bakar," kata Kapolres Bintan, Ajun Komisaris Besar Kristiaji, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (3/9/2014) malam.

Kristiaji menambahkan, sampai saat ini polisi masih terus mengumpulkan data dan  dugaan 'kencing' BBM, serta penyebab terbakarnya kapal kayu tersebut. (*)

Editor: Roelan