Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata, Dua ABK Kapal Kayu yang Terbakar di Perairan Pangkil Belum Ditemukan
Oleh : Harjo
Kamis | 04-09-2014 | 09:34 WIB
AKBP_Kristiaji_Kapolres_Bintan.JPG Honda-Batam
Kapolres Bintan, AKBP Kristiaji.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Dua awak kapal kayu di perairan Pulau Pangkil, Bintan, yang baru diketahui bernama KM Usaha Baru, saat mengisi BBM dari tanker SPOB MV Jelita Nabia, ternyata masih belum ditemukan. Sementara empat ABK lainnya dinyatakan selamat.

"Awak KM Usaha Baru yang diketahui asal Batam itu memiliki enam awak kapal. Dua ABK belum ditemukan, sementara empat orang lainnya termasuk kapten kapal selamat. Yang selamat saat ini sudah berada di Batam dalam perawatan karena mengalami luka bakar," kata Kapolres Bintan, Ajun Komisaris Besar Kristiaji, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (3/9/2014) malam.

Kristiaji menambahkan, sampai saat ini polisi masih terus mengumpulkan data dan  dugaan 'kencing' BBM, serta penyebab terbakarnya kapal kayu tersebut.

Diberitakan sebelumnya, dua orang korban terbakarnya kapal kayu yang terlibat 'kencing' BBM dengan tanker Jelita Nadia di perairan Pulau Pangkil Bintan, Agus Salim (40), kapten kapal dan Hadi (30), ABK, dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan dan harus mendapatkan perawatan intensif, karena mengalami luka bakar serius.

Kedua korban mengalami luka bakar hampir di seluruh tubuhnya, dan dilarikan ke RSBK sekitar pukul  07.00 WIB, Rabu (3/9/2014). Pantauan di ruang UGD rumah sakit, Agus mengalami luka bakar sekitar 30 persen pada bagian wajah, tangan dan kaki. Sedangkan Hadi alami 50 persen luka bakar di wajah, kaki dan tangan.

Agus yang merupakan kapten kapal mengatakan, penyebab meledaknya kapal mini tanker pengangkut BBM jenis premium yang mereka tumpangi belum diketahui secara pasti. Sebab, saat kejadian ia tengah tidur.

"Kami bergerak dari Tanjunguban hendak ke Bengkulu. Kapal meledak di perairan Pangkil Tanjungpinang, Rabu subuh. Tapi apa penyebabnya,saya belum tahu, karena saat kejadian saya lagi tidur," ungkap warga Nongsa ini, Rabu siang.

Ia juga mengakui, di dalam kapal tersebut terdiri dari 13 awak, termasuk dirinya dan Hadi. Namun ia juga tidak mengetahui pasti bagaimana kondisi rekannya yang lain. "Pas kejadian, kapal dikemudikan kawan saya. Bisa jadi karena korsleting," tambahnya.

Mendengar ledakan, Agus langsung berlari keluar dan mendapati api sudah mulai besar. Ia bersama Had kemudian mencoba membangunkan ABK yang lain. Namu upaya mereka digagalkan oleh ledakan yang kembal terjadi, sehingga mengenai tubuh mereka.

Beruntung tidak lama,setelah kejadian, kapal patrol Angkatan Laut tiba di lokasi. Kedua korban langsung dievakuasi ke Pelabuhan Punggur dan dibawa ke RSBK.

Namun Agus tidak mau berkomentar banyak terkait siapa pemilk kapal tersebut. Ia meminta agar mereka dirawat sembuh terlebih dahulu. "Yang penting kami sehat dulu bang," kata singkat.

Selain itu, kedua korban masih berada di ruang UGD rumah sakit. Keluarga dari Agus sudah mengetahui dan mendatangi rumah sakit. Sementara keluarga Hadi masih belum bisa dihubungi karena ponselnya tidak ditemukan lagi. (*)

Editor: Roelan