Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korupsi 'Bunuh' 3,6 Juta Orang Tiap Tahun
Oleh : Redaksi
Rabu | 03-09-2014 | 15:48 WIB
CPI2013_AsiaPacific_english_embargoed-3-Dec.jpg Honda-Batam
Indeks persepsi korupsi di negara Asia Pasifik versi Transparansi Internasional tahun 2013. (Ilustrasi: TI)

BATAMTODAY.COM - JUTAAN nyawa manusia di negara-negara miskin dan berkembang telah tiada lantaran pemerintah tidak punya dana untuk berinvestasi pada kesehatan dan kesejahteraan. Dana yang seharusnya bisa dialokasikan ke sektor kesehatan telah dikorupsi.

Menurut data organisasi antikemiskinan, One, sedikitnya US$1 triliun telah diselewengkan, dicuci, dan dibawa ke luar dari negara-negara miskin. Akibat tindakan korupsi tersebut, sebanyak 3,6 juta orang meninggal dunia setiap tahun.

"Korupsi menghambat investasi swasta, menurunkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan biaya untuk bisnis dan dapat menyebabkan ketidakstabilan politik," kata laporan One.

"Tapi di negara-negara berkembang, korupsi adalah pembunuh. Ketika sumber dana pemerintah untuk investasi perawatan kesehatan, ketahanan pangan, dan infrastruktur penting diambil, banyak nyawa yang terenggut dan korban terbesar adalah anak-anak."

Laporan itu lantas memberikan contoh apa yang terjadi jika korupsi diberantas di kawasan Sub-Sahara Afrika.

Pertama, akan ada tambahan 10 juta anak yang mendapat pendidikan. Kedua, akan ada tambahan sebanyak 500 ribu guru sekolah dasar. Ketiga, akan ada obat antiretroviral bagi orang-orang yang mengidap HIV/AIDS.

Untuk itu, One mendesak para pemimpin anggota kelompok G-20 yang akan bertemu di Australia pada November nanti untuk menempuh langkah-langkah demi menanggulangi korupsi.
Salah satunya melansir informasi kepada publik daftar pemilik perusahaan yang dipakai untuk mencuci uang hasil korupsi. (*)

Sumber: BBC