Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Petinggi Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan Jajaki Peluang Investasi di Batam
Oleh : Dodo
Jum'at | 29-08-2014 | 16:19 WIB
kadin taiwn batam.jpg Honda-Batam
Y.C. Tsai, Direktur Divisi Ekonomi Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan saat berdiskusi dengan Ketua Kadin Batam, Ahmad Ma'ruf Maulana.

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua petinggi Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan, Jumat (29/8/2014), mengunjungi Kantor Kamar Dagang dan Industri Kota Batam guna menggali peluang investasi.

Petinggi Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan yang datang adalah Y.C. Tsai selaku Direktur Divisi Ekonomi dan Clark Sun yang menjabat sebagai Sekretrais Pertama Divisi Ekonomi.

Keduanya diterima langsung oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam Ahmad Makruf Maulana, Wakil Ketua Bidang Migas dan Pertambangan Tonny Siahaan, dan sejumlah pengurus lainnya.

Usai pertemuan dengan Kadin Batam, Y.C.Tsai menuturkan, para pengusaha asal Taiwan sudah lama mengetahui Kota Batam dan Free Trade Zone yang diimplementasikan di daerah yang menjadi bagian dari Provinsi Kepulauan Riau ini.

Hanya saja mereka merasa perlu tahu lebih banyak lagi kemudahan apa yang bisa mereka dapatkan bila ingin menanamkan modalnya di pulau berbentuk kalajengking ini.

"Mereka (pengusaha Taiwan) sangat tertarik datang ke Indonesia, khususnya Batam. Fasilitas apa yang bisa diberikan, peluang apa yang bisa diberikan, masih penjajakan. Melalui Kadin, mereka mengenal lebih dalam ada peluang apa, usaha apa yang bisa dijalankan," papar Y.C.Tsai.

Dia melanjutkan, ketertarikan pengusaha Taiwan berinvestasi di Batam karena menilai daerah ini memiliki nilai lebih (value added) dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, khususnya dalam kegiatan perdagangan (ekspor-impor).

Kemudian, Batam juga cocok menerapkan industri dengan teknologi tinggi (hi-tech) yang kini tengah berkembang di Taiwan.

"Batam tidak memiliki banyak tenaga kerja karena penduduknya tidak banyak, berbeda dengan di Jakarta. Jakarta mau buka pabrik sepatu butuh ribuan orang, gampang dicari dan ada market. Tetapi kalau Batam, costnya agak tinggi, jadi tidak mungkin dijadikan padat karya. Jadi Batam ini lebih cocok ke penambahan nilai (value added)," jelasnya.

Lebih jauh, Y.C.Tsai kembali menegaskan, kedatangan mereka pada kesempatan itu bukan karena permintaan dari anggota atau adanya pengusaha Taiwan yang ingin berinvestasi di Batam dalam waktu dekat. Pihaknya hanya mencari informasi peluang investasi.

Apalagi akan diberlakukannya AFTA mulai 2015, dimana akan muncul pasar yang sangat besar, khususnya di Indonesia karena berpenduduk paling banyak setelah China dan India, di kawasan Asia.

"Jadi kami melirik Indonesia, terutama Batam. Sebelum datang ke Kadin Batam, kami sudah terlebih dahulu datang ke BKPM. Pertemuan seperti ini sangat membantu," sambungnya.

Sementara itu, berkaitan dengan implementasi kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas (Free Trade Zone) di Kota Batam, Y.C Tsai melihatnya sejauh ini tidak ada persoalan yang berarti.

Dia mengaku pihaknya tidak mendapatkan informasi yang berarti mengenai hambatan yan dialami oleh pengusaha asal Taiwan yang sudah berinvestasi di Batam setelah implementasi FTZ.

Terlebih sejauh ini berbagai fasilitas infrastruktur yang tersedia di Batam seperti listrik, jalan, pelabuhan serta ketersediaan lahan dinilainya masih sangat mendukung.

Hanya saja, lanjutnya, implementasi FTZ di Batam serta berbagai kemudahan yang bisa diberikan kepada investor, masih perlu disosialisasikan lebih banyak lagi negara-negara lain, termasuk Taiwan.

"Pengetahuan informasi para pengusaha Taiwan terhadap FTZ Batam masih minim," kata dia.

Sementara itu, Ketua Kadin Batam Ahmad Makruf Maulana menyatakan, dari pertemuan tersebut, dia berencana untuk mengupayakan jalinan kerja sama bisnis antara anggotanya dengan pengusaha Taiwan.

"Sudah kita bicarakan tadi untuk membalas kunjungan dengan melakukan pertemuan dengan pengusaha Taiwan untuk setidaknya membangun komunikasi bisnis. Mungkin satu bulan dua bulan ke depan, kami akan menggelar pertemuan lagi," katanya.***

Editor: Dodo