Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tolak Kenaikan Harga BBM, KSPI Batam Ancam Gelar Mogok Nasional
Oleh : Gokli
Jum'at | 29-08-2014 | 12:33 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kota Batam menolak keras rencana Pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, KSPI Batam menilai kenaikan harga BBM akan menyengsarakan nasib kaum buruh dan masyarakat kecil.

Selain menolak, KSPI Kota Batam mengancam akan melakukan aksi Mogok Nasional jika rencana tersebut tetap dilakukan Pemerintah. Seluruh Kawasan Industri di Kota Batam akan dilumpuhkan pada bulan Oktober - November tahun 2014, dengan mengawali aksi-aksi demo kecil.

Ketua KSPI Kota Batam, Yoni Mulyo Widodo, dalam siaran persnya menyampaikan, Pemerintah harusnya membuat kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menaikkan upah minimum 30 persen dan jalankan jaminan pensiun yang layak. Sementara kebijakan menaikkan harga BBM akan sangat menyengsarakan masyarakat kecil, dimana akan berimbas terhadap naikknya makanan, minuman, transportasi dan kenaikan harga lainnya.

"Kami juga mengkritisi opini menyesatkan yang menyatakan bahwa harga BBM saat ini akan menguntungkan kelas menengah atas saja. Faktanya para pengusaha kecil dan mayoritas kaum buruh yang upahnya dikisaran Rp1- 2 juta sangat bergantung pada penggunaan BBM murah," tulisnya, dalam siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Jumat (29/8/2014) pagi.

Lebih lanjut, kata Yoni, Pemerinatah harusnya mencari solusi, selain menaikkan harga BBM. Sebab, kaum buruh sama sekali tidak pernah mendapat konpensasi atas naiknya harga BBM. Padahal, harga BBM di Indonesia saat ini sudah terlalu tinggi dibanding dengan beberapa negara lain seperti Venezuela Rp 117/liter, Syiria  Rp 702/ liter, Libya  Rp 1.404/ liter, Saudi Arabia Rp 1.872/liter, Brunei Rp 4.914/liter.

Untuk itu, KSPI Batam meminta kepada Pemerintah supaya membatalkan rencana kenaikan harga BBM dengan cara, menggunakan sisa anggaran APBN yang jumlahnya puluhan triliun ( SILPA), penggurangan penggunaan BBM di PLN dan mengganti dengan Batu Bara yang cost nya lebih murah, serta melakukan penghematan anggaran.

KSPI Kota Batam juga menilai upah yang diterima buruh di Indonesia yang perekonomiannya tembus 10 besar duani masih sangat tertinggal dibanding beberapa negara lain, seperti Thailand Rp3,27 juta, China Rp3,4 juta, Filipina Rp3,74 juta, apalagi Korea Selatan Rp14,1 juta, Jepang Rp24,8 juta , dan Australia Rp42,8 juta.

"Kami menduga kebijakan menaikkan BBM ini ada kepentingan broker SPBU asing agar bisa bersaing dengan harga BBM yang dijual Pertamina saat ini," katanya.

Editor: Dodo