Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

200 Kru Mengundurkan Diri

Malaysia Airlines Akan Semakin Merugi
Oleh : Redaksi
Jum'at | 29-08-2014 | 09:35 WIB
kru MAS.jpg Honda-Batam
Kru Malaysia Airlines (MAS) berbela sungkawa atas musibah penembakan MH17. (Foto: EPA)

BATAMTODAY.COM, Kuala Lumpur - Malaysia Airlines (MAS) mengumumkan kerugian keuangan besar karena penurunan jumlah penumpang menyusul hilangnya MH370 di Samudra Hindia bulan Maret. MAS memperingatkan kerugian yang lebih besar dalam bagian kedua tahun ini akibat tutunya pemesanan tiket lebih 30 persen, begitu diketahui pesawat kedua ditembak jatuh di atas Ukraina pada bulan Juli lalu.

Maskapai penerbangan tersebut melaporkan kerugian US$97 juta pada kuartal kedua, karena penurunan pemesanan hampir 7 persen setelah bencana pertama. "Karena itulah, tim kami bekerja keras untuk mendapatkan kembali pasar dan menciptakan penjualan kembali. Tragisnya, begitu kami mulai merasakan isyarat perbaikan di semua kawasan, kami harus menghadapi masalah MH17," kata pimpinan MAS, Ahmad Jauhari Yahya.

Pemerintah Malaysia, yang memiliki mayoritas saham, diperkirakan akan mengumumkan pemotongan hubungan kerja hari ini (Jumat, 29/8/2014).

Maskapai tersebut dijadwalkan menjadi perusahaan swasta pada bulan September. MH370 menghilang pada tanggal 8 Maret dalam perjalanan ke Beijing dengan 239 penumpang dan awak di dalamnya.

MH17 ditembak jatuh di Ukraina pada tanggal 17 Juli menewaskan 298 penumpang dan awaknya.

200 Awak MAS Mundur
Sementara itu, hampir 200 awak Malaysia Airlines mundur, sebagian karena tekanan keluarga, sebagian karena jadi takut terbang, terkait tragedi dua penerbangan maskapai itu.

Malaysia Airlines (MAS) sebetulnya memiliki catatan keselamatan yang tinggi, namun jadi sorotan oleh hilangnya MH370 pada 8 Maret, dan ditembak jatuhnya MH017 oleh pemberontak Ukraina pada 17 Juli.

Kepada kantor berita AFP, MAS mengatakan bahwa 186 awaknya sudah mengundurkan diri hingga Juli lalu. "Menyusul insiden MH17 terjadi lonjakan pengunduran diri, namun jumlahnya sekarang sudah menurun ke tingkat yang wajar," demikian pernyataan MAS seperti dikutip AFP.

"Banyak yang menyebut 'tekanan keluarga' sebagai alasan pengunduran diri, terkait tragedi MH17 dan MH370," demikian kata MAS.

Abdul Malek Arif, Sektretaris Jenderal MASEU, serikat pekerja yang beranggotakan 8.000 dari 19.500 pekerja MAS, menambahkan, "sebagian awak itu sekarang takut untuk terbang, namun tak ada yang bisa kita lakukan," demikian dilaporkan Malaysiakini.com.

Kepada media online itu Abdul Malek Arif mengatakan, kini hanya tinggal kira-kira 3.000 awak kru penerbangan yang tinggal.

"Mereka jadi semakin takut dan kami berharap seiring waktu, semuanya akan kembali normal," kata Abdul Malik Arif. (*)

Sumber: BBC