Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemilik 'Bengkel Panggilan' Ini Siap Layani 24 Jam di Jalan Lintas Barat Bintan
Oleh : Harjo
Jum'at | 29-08-2014 | 08:25 WIB
Dami spesialis bengkel kendaraan di Jalan lintas barat Bintan siap dipanggil 24 jam(1).jpg Honda-Batam
Dami, pemilik 'Bengkel Keliling' sedang beraksi memperbaikin sepeda motor milik pelanggannya. (Foto: Arjo/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Bintanbuyu - Perjalanan dari Tanjungpinang ke Tanjunguban atau sebaliknya melalui jalan lintas barat Kabupaten Bintan jauh lebih dekat dibanding rute sebelumnya. Namun sayang, pemukiman penduduk dan fasilitas bisnis juga masih jarang. Bagi pengendara sepeda motor, yang paling dikhawatirkan adalah jika mengalami musibah mogok atau ban bocor.

Jika itu terjadi, paling tidak bengkel terdekat atau akses 'P3K' bisa berjarak 5 sampai 10 km. Jika sudah demikian, pengendara terpaksa mendorong motornya sejauh itu.

Namun, pengendara motor yang melintasi jalan tersebut kini bisa lega. Dami, warga Kampung Siantan, Desa Tembeling, sudah membuka bengkel di sekitar Jembatan 4 Kangboi. Pria berusia 40 tahun itu siap melayani perawatan kendaraan roda dua juga roda empat. Bahkan, dihubungi di nomor 081270088704 pun dia mengaku siap menuju lokasi tempat pengendara mengalami "musibah".

Dami, pemilik bengkel panggilan ini, mengaku sudah dua tahun menjalani usaha bengkelnya. Rata-rata, kata dia, pengguna jasanya adalah pengendara di daerah lintas barat Pulau Ladi dan Gunung Bintan.

"Sejak masih penyebrangan mengunakan pokcai (sejenis rakit 'roro', red), hingga ada jembatan penyeberangan, saya selalu dipanggil pengendara yang kendaraannya mengalami kerusakan di jalan lintas barat. Semua bisa dilayani sesuai yang saya bisa," kata Dami, saat kepada BATAMTODAY.COM, di Bintanbuyu, Kamis (28/8/2014).

Suami dari Susi Handayani ini mengaku bekerja sebagai mekanik panggilan demi membiayai sekolah anaknya yang masih duduk di bangku SMP. Namun sejak membuka bengkel, dirinya berharap bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bintan untuk mengembangkan usahanya. Tapi dirinya tidak tahu kepada siapa harus mengurusnya.

"Mulai ada bengkel ini setidaknya bisa membantu biayai anak saya di SMP dan biaya sehari-hari istri dan anak yang masih berumur dua  tahun. Selama ini memang saya tak pernah dapat bantuan pemerintah. Semoga saja nantinya pemerintah mau memberi bantuan," harapnya. (*)

Editor: Roelan