Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Longsor Ancam Ratusan Rumah di Jalan Bengkong Indah Atas
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 27-08-2014 | 14:22 WIB
longsor_ancam_warga.jpg Honda-Batam
Warga berinisiatif memasang terpal pada lokasi longsoran di kawasan Bengkong Indah Atas, depan Cafe Saponta dari arah lampu merah Seraya Atas menuju Simpang Rujak. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kondisi jalan raya di kawasan Bengkong Indah Atas, depan Cafe Saponta dari arah lampu merah Seraya Atas menuju Simpang Rujak, mulai memprihatinkan. Tebing yang berada di pinggir jalan sudah mulai runtuh dan hampir memakan badan jalan serta mengancam ratusan rumah yang berada di sisi bawahnya.

Pantauan di lokasi, Rabu (27/8/2014) siang, sisi tebing dengan ketinggian puluhan meter itu sudah tergerus air sekitar 20 meter. Pepohonan yang berfungsi sebagai penyangga juga ikut tumbang. Jalan tersebut juga selalu dilewati kendaraan berukuran besar sehingga musibah longsor bisa terjadi kapan saja.

Sebagai bentuk penanggulangan sementara, tebing yang longsor tersebut ditutup menggunakan terpal lebar agar air hujan tidak memicu longsor makin parah, dan dipastikan tidak akan mampu menahan tebing untuk tidak longsor.

Selain itu, kondisi tersebut juga membuat warga yang tinggal di bawah tebing cemas, jika terjadi longsor besar. "Yaa kami cemaslah, Mas. Kalau longsornya besar, otomatis langsung mengenai rumah kami," kata Dameria Boru Sitinjak (35), warga RT 06 Bengkong Indah Atas, yang memiliki rumah tepat di bawah tebih yang longsor.

Menurutnya, longsor di tebing tersebut sudah terjadi sejak satu bulan lalu. Namun longsoran semakin meningkat satu pekan belakangan ini karena curah hujan juga tinggi.

"Kalau sudah hujan, kami terpaksa harus waspada. Tidur pun jadi tak tenang, takut nanti ada longsor besar datang. Rumah di sini ada sekitar 200-an karena terdiri dari dua RT," tambahnya.

Terpal yang dipasang untuk mengatasi tidak terjadi longsor untuk sementara tambah Dameria, dipasang warga sejak Senin (25/8/2014) kemarin. Warga takut tragedi yang pernah terjadi sebelumnya terulang lagi.

"Sekitar tahun 1998, kalau tak salah, di sini juga terjadi longsor besar dan menimbun rumah warga. Banyak warga yang jadi korban karena tertimbun. Yang kami cemaskan musibah itu terulang lagi," tuturnya dengan wajah cemas.

Ia bersama warga lainnya berharap pemerintah daerah mencarikan solusi untuk menanggulangi kodisi tersebut. "Kalau kami bisa berbuat apa? Buat makan saja susah," katanya. (*)

Editor: Roelan