Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Sebab Listrik di Tanjungpinang Masih Sering 'Byar Pet'
Oleh : Habibi
Selasa | 26-08-2014 | 08:53 WIB
wako dan manajer pln.jpg Honda-Batam
Manajer Are PT PLN Tanjungpinang, Majudin, bersama Asisten Manajer, Tajudin, menjelaskan permasalahan listrik kepada Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemadaman listrik bergilir di Tanjungpinang yang dilakukan oleh pihak akhir-akhir ini disebabkan adanyan black out (hilangnya sumber daya listrik) divbeberapa mesin pembangkit tenaga listrik. Karena itulah PLN harus rutin melakukan pemeliharaan.

"Saat ini PLN Area Tanjungpinang mengalami black out beberapa mesin pembangkit listrik yang ada. Untuk itu kami dari pihak PLN mesti melakukan pemeliharaan terhadap beberapa mesin tersebut," ujar Majuddin, Manajer Area PT PLN Tanjungpinang, saat bertemua dengan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, di Hotel Bintan Beach Resort (BBR), Senin (25/8/2014).

Majuddin menjelaskan, black out adalah hilangnya sumber daya listrik atau bisa juga karena lepasnya koneksi generator atau gardu induk dari sistem jaringan.

"Bisa black out total keseluruhan sistem, atau sebagian saja. Untuk mengatasi black out ini PLN harus melakukan pemeliharaan karena bisa mengganggu daya listrik atau generator dari sistem jaringan. Karena dilakukan pemelihaaraan, jadi harus dilakukan pemadaman bergilir," terangnya.

Majuddin menerangkan, kapasitas daya pembangkit listrik di PLN Tanjungpinang sebesar 57 Megawatt (MW). Sementara itu kapasitas penggunaan daya listrik di Tanjungpinang 53 - 54 MW.

Untuk mengatasi permasalahan kekurangan daya dan pemeliharaan ini, kata Majuddin, pihaknya akan melakukan penyewaan pembangkit listrik dan melakukan penyambungan kabel listrik dari Batam.

Terkait penyewaan pembangkit listrik yang saat ini kata Majudin sedang di Semarang, belum dapat dipastikan kapan akan sampai di Tanjungpinang. Ketika ditanyai tentang pembangkit tersebut, Majudin mengaku tidak tahu kendala keterlambatan proses pengirimannya.

"Untuk penyewaan pembangkit listrik ini sudah ada di Semarang, tinggal menunggu pengirimannya saja dari sana. Memang sudah sejak dulu, hanya saja kita tidak tahu apa penyebab keterlambatannya. Kita berharap dapat terkirim dengan cepat juga. Karena kita juga kewalahan mengatasi listrik di Tanjungpinang ini," terangnya.

Sementara itu, proses penyambungan dari Batam sedang diurus. Setelah ada penyambungan dari Batam, Majudin mengimbau masyarakat tidak usah takut dengan tarif. Interkoneksi listrik Batam - Bintan itu tidak akan mempengaruhi tarif listrik di Tanjungpinang.

"Kita mengakui memang tarif listrik di Kota Batam dan seperti di Tarakan berbeda karena di dua daerah itu ada kebijakan yang berbeda. Tetapi bila ada penyambungan itu nanti, tidak akan mempengaruhi tarif kita. Kita akan tetap pada tarif nasional," jamin Majudin. (*)

Editor: Roelan