Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Listrik Masih 'Byar Pet', Enam Investor Batal Berinvestasi di Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Senin | 25-08-2014 | 17:51 WIB
Lis_darmansyah_jas_diwawancara.jpg Honda-Batam
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Enam calon investor batal berinvestasi di Tanjungpinang karena pihak PLN tak berani menjamin kestabilan listrik. Meski kesal,

"Ada enam investor yang bergerak di bidang pariwisata, perhotelan, shipyard, pengelolaan pelabuhan, dan juga pabrik plastik, yang pernah menyampaikan ketertarikannya untuk menanamkan modalnya di Tanjungpinang. Tapi begitu mereka bicara masalah listrik, karena kita tidak bisa juga untuk menjamin, akhirnya stagnan," ujar Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, yang ditemui di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tanjungpinang, Senin (25/8/2013).

Menurutnya, sejumlah investor tertarik untuk berinvestasi Tanjungpinang. Investor menilai, Tanjungpinang merupakan daerah yang paling kondusif jika dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

"Orang bukan tidak berminat, orang berminat. Karena Kota Tanjungpinang termasuk yang paling kondusif, tapi masalah yang utama ya itu listrik," tukasnya.

Lis mengatakan, walaupun sebenarnya para investor tersebut mampu untuk menyediakan generator sendiri, tapi tentunya harus ada juga jaminan dari PLN selaku penyedia energi listrik untuk menyediakan listrik bagi usaha yang akan dibuka oleh para investor tersebut nantinya.

"Tidak mungkin kan 24 jam mereka menghidupkan generatornya," ujar Lis.

Lis mengakui, kondisi ini sangat merugikan Kota Tanjungpinang. Namun yang pasti, untuk masyarakat juga harus diutamakan. "Ini untuk masyarakat saja masih kurang, apalagi ditambah enam investor," ucap Lis kesal.

Lis menegaskan, permasalahan listrik ini sebenarnya sudah di luar kewenangan Pemerintah Kota Tanjungpinang. Tapi, kata Lis, bukan berarti Pemerintah Kota Tanjungpinang tidak ada upaya.

"Insya Allah minggu depan saya akan coba koordinasilah dengan kanwil dan juga pusat untuk membahas masalah listrik di Kota Tanjungpinang ini," ujarnya.

Lis beranggapan, PT PLN Area Tanjungpinang sudah tidak mampu untuk menangani krisis listrik di ibu kota Provinsi Kepulauan Riau ini. "Selama ini kita akui mereka sudah berupaya. Tapi kan Tanjungpinang ini adalah ibu kota provinsi yang dekat dengan negara lain seperti Singapura dan Malaysia. Jadi, sudah seharusnya masalah krisis listrik ini harus diantisipasi oleh PLN, baik itu mengenai  jumlah masyarakat dan juga tentang ketersediaan generatornya," terang Lis.

Selama ini Pemerintah Kota Tanjungpinang sudah menawarkan kerja sama untuk mengatasi masalah krisis listrik di Kota Tanjungpinang. Namun sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak PLN terkait rencana tersebut.

"Listrik di Tanjungpinang ini ibarat penyakit yang harus segera dipikirkan dan segera diobati," tuturnya. (*)

Editor: Roelan