Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Laporan Tak Digubris Polisi, Korban Pengeroyokan Ini Tak Berani Pulang ke Rumah
Oleh : Romi Chandra
Senin | 25-08-2014 | 14:40 WIB
pengeroyokan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Herik (29), warga ruli kawasan industri di Sekupang ini tidak berani pulang ke rumahnya setelah menjadi korban pengeroyokan oleh satu keluarga yang merupakan tetangganya sendiri, Jumat (15/8/2014) lalu. Parahnya lagi, meski sudah membuat laporan ke Polsek Sekupang, namun hingga kini polisi masih belum memroses tanpa ada alasan yang jelas.

Karena merasa tidak ditanggapi, Herik yang didampingi Ketua Harian Paguyuban Marga Silima Batam, Petra Paus Tarigan beserta beberapa orang lainnya, berniat melaporkan dan menanyakan belum diprosesnya kasus tersebut di Polsek Sekupang  ke Polresta Barelang, Senin (25/8/2014) siang.

Herik sendiri mengatakan, kejadian berawal saat ia bersama teman-temannya bermain gitar di depan rumahnya, sekitar pukul 18.00 WIB, dan sekitar pukul 19.00 WIB, ia masuk ke dalam untuk beristirahat. Sementara teman-temannya masih bermain gitar. Namun saat ia sudah masuk ke dalam rumah, tiba-tiba sekitar pukul 20.00 WIB, Bukde yang merupakan tetangganya sendiri keluar dari rumahnya dan memarahi teman-teman Herik tanpa ada alasan yang jelas.

Mendengar ada yang marah-marah di depan rumahnya, Herik keluar dan mendapati Bukde sedang marah kepada temannya. Herik pun kemudian menghampiri Bukde tersebut dengan niat minta maaf kalau merasa terganggu ulah suara temannya, karena bernyanyi sambil bergitar.

"Saya cuma mau minta maaf kalau memang merasa terganggu karena suara teman-teman saya. Saya juga minta Bukde tidak marah-marah. Kalau memang ada hal yang tidak disenangi, kan bisa bicarakan baik-baik," kata Herik menirukan kata-katanya kepada Bukde tersebut.

Namun niat baik Herik malah disalahartikan Bukde tersebut. Emosinya semakin memuncak dan juga memarahi Herik. Tidak lama kemudian, Yayat, anak Bukde tersebut juga keluar dari rumahnya dan langsung menyerang Herik.

Kejadian tersebut langsung dilerai warga yang berada di lokasi. "Saya langsung diserang anaknya (Yayat) dan Bukde itu sendiri. Untung ada warga yang melerai, dan saya disuruh masuk rumah," tambahnya.

Namun situasi tidak langsung aman setelah ia masuk rumah. Tidak berselang lama, tiba-tiba pintu rumahnya didobrak dan kaca jendela dipecahkan. Yayat beserta Bukde yang memukulnya kembali masuk dengan membawa suaminya, Pakde serta satu orang saudaranya yang tidak diketahui Herik namanya.

Satu keluarga tersebut langsung menghakimi Herik dengan pukulan serta tendangan. Bahkan, Herik yang tidak melawan itu sudah terbaring, masih diinjak. Beruntung warga langsung melerai dan Herik langsung diamankan ke rumah RT daerah tersebut.

Herik mengaku, setelah dipukuli tersebut, ia mengalami luka robek di pelipis kiri bagian bawah serta luka lainnya di bagian wajah. Selain itu, pada punggung kirinya juga memerah, karena bekas diinjak.

"Mereka masih menyerang saya meski sudah masuk ke dalam rumah. Saya diamankan ke rumah RT, dan besoknya saya membuat laporan ke Polsek Sekupang, tapi sampai sekarang masih belum diproses," keluh Herik.

Sementara itu, Petra Paus Tarigan sendiri menyayangkan sikap pihak kepolisian di Polsek Sekupang karena tidak memproses kasus tersebut. Meski sudah ada empat orang saksi yang diperiksa, tapi belum ada tindakan terhadap si pengeroyok.

"Kita masih pertanyakan kenapa belum ditindak. Padahal saksi sudah diperiksa. Jangan dimain-mainkan seperti ini. Ini kan sudah lebih dari seminggu. Selain saksi, hasil visum juga sudah ada," kata Petra menyayangkan sikap kepolisian di Sekupang.

Dikatakan Petra juga, kedatangannya ke Polres untuk melaporkan kasus tersebut, dan menanyakan kenapa tidak di proses di Polsek sekupang. Ia juga berharap agar pihak kepolisian bisa bekerja dengan baik, bukan mempermainkan kasus.

"Kira berharap kasus ini bisa cepat ditindak tegas. Kasihan kita, dia (Herik) sampai sekarang tidak berani pulang, karena takut menjadi korban pengeroyokan lagi," pungkas Petra.

Editor: Dodo