Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Orang Tua Jadi 'Keset Kaki', Generasi Anak Manja Nakal Hantui Australia
Oleh : Redaksi
Senin | 25-08-2014 | 10:50 WIB
A child plays with toys.jpg Honda-Batam
Foto: ilustrasi/AAP

BATAMTODAY.COM - PSIKOLOG ternama Australia memperingatkan, Australia saat ini tengah membesarkan generasi anak manja nakal, karena banyak orang tua "omong kosong" dan "tidak bisa mengatakan tidak" pada anaknya.

Kalangan orang tua sekarang ini pastinya punya banyak jawaban mengapa mereka bersikap demikian kepada anaknya. Namun yang perlu mereka sadari adalah sikap ini berdampak panjang bagi Australia.

Dr Carr-Gregg menghubungkan kenaikan jumlah anak-anak yang berperilaku buruk dengan lima masalah utama dari pengasuhan anak. Masalah pertama adalah banyak orang tua yang rela menjadi "keset kaki" bagi anak-anak mereka. Mereka menderita apa yang Dr Carr-Greh istilahkan sebagai kekurangan vitamin N, yaitu gagal untuk mampu mengatakan tidak alias "NO"kepada anak-anaknya.

"Sangat penting bagi orang tua untuk menentukan batasan dan aturan dan saya tidak paham mengapa kecenderungan orang tua untuk gagal mengatakan 'tidak' pada anaknya itu terjadi sekarang ini," katanya.

Dr Carr-Gregg juga mengidentifikasi adanya "orang tua helikopter" sebagai "model pengasuhan omong kosong"  yang menjadi sasaran dalam karyanya. "Orang tua yang terlalu berperasaan halus, yang penuh kendali mereka ingin melunakkan anak-anak mereka dengan memberikan banyak cinta dan perhatian dan pemantauan serta pengawasan sehingga anak-anak mereka tidak akan pernah mampu mengembangkan kemandirian dan juga tidak mampu menyelesaikan masalah mereka sendiri di kemudian hari."

Bukti pola pengasuhan anak yang buruk di sekolah-sekolah Australia. Psikolog Australia ini mengatakan dirinya banyak melihat  bukti yang menunjukan konsekuensi dari jenis pengasujan anak omong kosong ini di sekolah-sekolah di Australia.

"Selama kurun waktu 15 tahun terakhir saya banyak menjadi pembicara di sekolah-sekolah di Australia, dan kebanyakan guru-guru di pusat pengajaran dini, sekolah dasar banyak menyuguhkan saya dengan cerita-cerita seperti itu," jelasnya.

"Evolusi  gaya pengasuhan anak selama 20 tahun terakhir yang harus disalahkan untuk masuknya pola pengasuhan anak yang buruk," imbuh Dr Carr-Gregg.

"Banyak masyarakat yang berpindah tempat ke desa-desa buatan yang disebut kota, terutama untuk mendapatkan pekerjaan dan karenanya banyak jaringan kekerabatan telah hancur."

"Banyak kebijaksanaan di sekitar pengasuhan, yang berasal dari kakek-nenek, misalnya, tidak lagi begitu tersedia."

Dr Carr-Gregg mengingatkan  pengasuhan anak yang buruk memberi dampak jangka pendek dan jangka panjang. "Konsekuensi jangka pendeknya Anda lihat di restoran, dan di banyak ruang tunggu dan di bandara di seluruh Australia, di mana Anda memiliki anak-anak  yang benar-benar bersikap liar, berjalan di luar kendali. Orang tua tidak berbuat apa-apa karena mereka takut dipandang sebagai orang tua yang buruk atau takut untuk mengatakan tidak," katanya.
 
Dr Carr-Gregg mengatakan gaya pengasuhan memiliki efek besar pada kesehatan mental anak dan remaja saat mereka sudah tumbuh dewasa. "Dampak jangka panjang, saya pikir banyak orang tua yang bersikap infantilizing (memperlakukan anak-anak sebagai sosok yang tidak memiliki kemampuan dan belum dewasa) sehingga membuat mereka tidak memiliki kemampuan," ujarnya. (*)

Sumber: ABC