Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bermasalah dengan Tekanan Udara, MH70 Balik Lagi ke Kuala Lumpur
Oleh : Redaksi
Senin | 25-08-2014 | 10:31 WIB
malaysia-plane-mis_2846447b.jpg Honda-Batam
Foto: ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM - MALAYSIA Airlines nyaris mendulang musibah lagi. Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH70 terpaksa berbalik arah ke Kuala Lumpur setelah nyaris satu jam terbang menuju Tokyo akibat masalah tekanan di dalam pesawat.

Insiden yang terjadi pada Sabtu (23/8/2014) tersebut dikonfirmasi Direktur Jenderal Departemen Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, pada Minggu (24/8/2014).

"Pesawat itu tidak bisa mempertahankan perbedaan tekanan yang tepat untuk kenyamanan para penumpang. Ini bukan masalah besar," ujarnya kepada kantor berita Prancis AFP.

Sejumlah pejabat Malaysia Airlines tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut.

Sementara itu, laman berita Star Online melaporkan bahwa pesawat Malaysia Airlines tersebut telah mengangkasa selama 50 menit menuju Bandara Narita, Tokyo, sejak lepas landas pada Sabtu (23/8/2014), pukul 10.50 waktu setempat (09.50 WIB).

Begitu pesawat tiba di Bandara Kuala Lumpur, para penumpang kemudian dialihkan ke pesawat lain yang terbang pukul 13.15 (12.15 WIB). Situs resmi Malaysia Airlines mencatat pesawat MH70 meninggalkan Bandara Kuala Lumpur pukul 13.22 dan tiba pukul 20.44 waktu Malaysia.

Maskapai ini dilanda dua tragedi besar dalam beberapa bulan terakhir jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina pada 17 Juli dan Klik hilangnya penerbangan MH370 pada 8 Maret. Kedua insiden tersebut memicu kekhawatiran tentang masa depan maskapai Malaysia itu.

Perusahaan investasi negara Malaysia, Khazanah Nasional, mengusulkan "perombakan total" maskapai Malaysia Airlines. Khazanah ingin membeli saham yang tidak mereka miliki di Malaysia Airlines dan mencoret maskapai tersebut dari bursa saham.

Khazanah, yang saat ini memiliki 69,4 persen saham dari maskapai, menawarkan untuk membayar 0.27 ringgit per saham untuk saham yang tersisa, premi 12,5 persen dari harga penutupan pada hari Kamis (7/8/2014). Bila ini berhasil, maka Malaysia Airlines akan menjadi maskapai yang sepenuhnya dimiliki badan negara Malaysia. (*)

Sumber: BBC