Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KM Sinar Bintang 10 Terbakar, Seluruh ABK Lompat ke Laut Selamatkan Diri
Oleh : Nursali
Senin | 25-08-2014 | 08:43 WIB
kapal-nelayan-terbakar3.jpg Honda-Batam
Kapal ikan, KM Sinar Bintang 10, terbakar di perairan Anambas pada Rabu (20/8/2014), sekitar pukul 02.30 WIB. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Kapal ikan asal Muara Baru, Jakarta, KM Sinar Bintang 10, terbakar di perairan Anambas pada Rabu (20/8/2014), sekitar pukul 02.30 WIB. Kebakaran berawal dari ruang kemudi dan diduga akibat korsleting listrik.

Kapten KM Sinar Bintang 10, Syawaludin (35), dirinya tidak mengetahui asal muasal api namun saat dia lihat api sudah membesar. Dia pun berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (Apar), namun tidak kunjung padam meski 3 unit Apar telah habis digunakan.

Dia juga mengaku jika saat kejadian dirinya sedang bekerja menjaring ikan dengan anak buah kapal (ABK) lainnya, dan saat melihat ada asap dari ruang kemudi kapal, dirinya langsung bergegas dan berusaha memadamkan api dibantu oleh seluruh ABK.

"Saya tidak tau dari mana api berasal, yang saya lihat api sudah membesar di ruan kemudi. Saat itu langsung saya ambil alat pemadam kebakaran dan menyemprotkan ke arah api namun tidak padam juga meski sudah 3 unit habis saya semprotkan," terang Syawaludin di Makolanal Tarempa, Sabtu (23/8/2014).

Sebenarnya, lanjut Syawal, ada 4 unit Apar di dalam kapal, namun satunya lagi tidak bisa diambil karena api sudah membesar. Mereka pun berupaya memadamkan dengan menyiramkan air menggunakan ember seadanya, tetapi tidak juga padam walau sudah dibantu oleh 32 orang ABK.

"Setelah api kian membesar, akhirnya seluruh ABK melompat ke laut menyelamatkan diri. Karena tidak cukup pelampung satu ban bersama-sama dengan tiga sampai empat orang bahkan yang tidak bisa berenang ditolong dengan mengikat tubuh ABK tersebut dengan ABK lainnya," ujar Syawal.

Setelah terapung sekitar satu jam, baru meraka diselamatkan oleh kapal nelayan lainnya, KM Nelly, yang melintas saat itu. Dan setelah itu datang juga kapal nelayan KM Sumber Maju. Oleh KM Sumber Maju mereka dievakuasi ke pabrik es di Pulau Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Karena api tidak bisa dipadamkan, para ABK saya bilang untuk menyelamatkan diri, dan mereka ada yang bergantung di sisi kapal ada juga yang langsung melompat ke laut dengan pelampung ban. Setelah kapal terbakar, saya paling terakhir melompat ke laut. Beruntung sekitar sejam kemudian ada kapal nelayan lain yang melintas dan menolong kami. Dan tak berapa lama datang juga kapal Sumber Maju, mungkin karena melihat ada asap. Memakai kapal Sumber Maju itulah kami diantarkan ke pabrik es yang ada di Batu Belah," katanya.

Selama dua hari di pabrik es Batu Belah, mereka mendapat bantuan pakaian dan makanan dari pemilik pabrik. Setelah mendapat informasi tersebut TNI AL langsung menuju lokasi dan mengevakuasi korban ke Mako Lanala Tarempa dengan menggunakan KM Tenggiri 02 dan selanjutnya akan dipulangkan menggunakan kapal Pelni Bukit Raya langsung ke Surabaya.

"Selama di sana, sebelum TNI AL datang menjemput, kami dibantu oleh pemilik pabrik es. Tapi semua biayanya dihitung dan selama di sana kami hitung kemarin sudah ada Rp4 juta. Rencananya akan diganti oleh bos kami dari Jakarta," katanya.

Menurut Syawaludin, sebelum kejadian, mereka sudah berhasil menjaring 8 ton ikan selama tiga hari beroperasi dan saat itu dirinya tidak menyangka jika sampai kapal yang telah dinakhodainya selama setahun itu terbakar. Dalam mencari ikan dirinya mengaku bagi hasil dengan bos-nya di Jakarta dan hasilnya akan dibagikan dengan ABK.

"Kami dari Jakarta menuju Anambas karena setiap sekali setahun kami ke sini mencari ikan. Kalau musim Utara kami akan mencari ikan ke daerah Timur, Makassar sana. Kami ini nelayan, dimana menurut kami banyak ikan kami akan pergi kesana, apalagi dengan sistem bagi hasil jadi kami juga takut merugi," katanya.

Sementara itu, Pasops TNI AL Tarempa, Lettu (L) Murwoko mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan dari kapten kapal Sinar Bintang 10 dan kepala kamar mesin (KKM), Kamal Aminullah(23). Dari keterangan mereka diperoleh kronologis kejadian dan rencananya mereka akan dipulangkan setelah koordinasi dengan pemilik kapal Sinar Bintang 10, Budiman, di Jakarta.

"Kita hanya meminta keterangan dari kapten kapal dan KKM nya setelah itu mereka akan dipulangkan menggunakan kapal Bukit Raya karena bosnya dari Jakarta telah mengirimkan biaya pemulangan mereka dengan salah satu warga dari Palmatak. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa seluruh ABK selamat tapi mereka tidak sempat menyelamatkan baju, uang atau barang berharga lainnya," katanya.

Editor: Redaksi