Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bocah 8 Tahun Tewas Tenggelam di Kubangan Bekas Galian Bauksit di Batuaji
Oleh : Gokli Nainggolan
Sabtu | 23-08-2014 | 16:37 WIB
bocah tenggelam.jpg Honda-Batam
Jenazah Asim saat dibawa ke rumah duka dari RS Graha Hermin. (Foto: Gokli Nainggolan/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bekas galian bauksit yang tak kunjung ditimbun di kawasan Griya Batuaji Asri, Sagulung, kembali menelan korban. Bocah berumur delapan tahun, warga Perumahan Pajajaran lokasi Merapi Subur, tewas akibat tenggelam di dalam kubangan itu pada Sabtu (23/8/2014) siang.

Bocah yang diketahui bernama Asim, tenggelam sekitar pukul 14.00 WIB. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Graha Hermin, Batuaji. Namun nyawanya tak bisa terselamatkan.

Aji, salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi kubangan itu, menyampaikan, sekitar pukul 13.00 WIB, hujan yang sempat turun mengguyur wilayah Sagulung, membuat air di dalam kubangan semakin banyak sehingga mencapai tinggi dua meter.

Setengah jam kemudian, imbuhnya, segerombolan bocah terlihat asyik bermain di tepian kubangan itu. Selang 30 menit kemudian, dia mendengar teriakan ada anak tenggelam yang tercebur ke dalam kubangan.

"Begitu saya dengar ada anak tenggelam, saya langsung menghampiri kerumunan anak-anak itu. Awalnya saya tak percaya, karena saya lihat tak ada orang yang tenggelam," kata Aji.

Aji yang melihat kondisi air dalam kubangan tak ada anak tenggelam, lantas beranjak pulang. Tapi, belum sempat sampai di dalam rumah, tiba-tiba seorang ibu datang sambil menangis dan mengaku anaknya tenggelam di kubangan itu.

"Saya tak pikir panjang lagi. Langsunglah saya nyelam ke dalam. Ternyata benar ada anak tenggelam, yang posisinya nyungsep ke lumpur," jelasnya.

Di dalam kubangan pertama kali nyelam, kata Aji, kaki korban berhasil diraihnya, sementara kepala nyunsep ke dalam lumpur. Korban pun akhirnya diangkat ke tepian, tapi sudah dalam kondisi lemas.

"Anak itu sudah lemas, langsung kami larikan ke rumah sakit. Tak tahunya, sudah meninggal," terangnya.

Rumah Sakit Graha Hermin seketika itu dikerumuni banyak warga. Salah seorang mengaku sempat melihat korban menunaikan ibadah shalat di masjid sekitar pukul 12.30 WIB, sebelum ditemukan tewas tenggelam.

"Siang tadi saya masih sempat lihat anak itu ikut shalat di masjid. Mungkin habis itu langsung bermain sama kawan-kawannya ke kubangan itu," kata pria berkulit putih itu.

Informasi yang diperoleh, kubangan bekas galian bauksit itu sudah empat kali menelan korban jiwa. Dua korban masih anak-anak, satu korban sudah remaja atau pelajar SMP dan satu korban lagi orang dewasa.

Mengingat banyak korban yang tenggelam di kubangan itu, warga Griya Batuaji Asri Sagulung pun mendesak Pemerintah Kota Batam untuk segera menutup kubangan tersebut. Tak hanya itu, pihak yang melakukan pengalian bauksit yang menimbulkan adanya kubangan juga harus diproses secara hukum.

"Kami tak mau lagi ada korban jiwa. Kami berharap pemerintah mengambil tindakan. Kubangan itu harus ditutup atau dipagar keliling!" ujar warga lainnya geram, di Rumah Sakit Graha Hermin.

Sekitar pukul 15.50 WIB, korban akhirnya dibawa ke rumah duka. Disebut, ayah korban saat ini sedang di Singapura. Jenazah korban saat ini diurus para kerabat dan keluarganya yang lain. (*)

Editor: Roelan