Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Obat yang Salah Diberi Dijamin Tak Berbahaya

Salah Beri Obat, Klinik Ernes Tanjunguban Akui Ada Kesalahan Komunikasi
Oleh : Harjo
Sabtu | 23-08-2014 | 11:15 WIB
klinik hernes.jpg Honda-Batam
Klinik Ernes Tanjunguban.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Klinik Ernes Tanjunguban mengakui adanya miskomunikasi antara pasien dan petugas pemberi obat sehingga baru diketahui jika obat tetes mata yang diberikan ternyata salah. Meski ada obat yang diberikan salah, pihak klinik menjamin tidak akan memberikan dampak fatal bagi pasien.

"Ada kesalahan komunikasi. Sedangkan obat yang salah diberikan itu juga tidak akan berdampak fatal terhadap kesehatan pasien, karena obat yang diberikan sama-sama obat antibiotik. Makanya dijamin tidak akan menganggu kesehatan pasien. Kita sudah koordinasi juga dengan dokter spesialis  mata," kata dr Odri Agnes, pimpinan Klinik Ernes Tanjunguban, kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (22/8/2014) malam.

Sementara itu, terkait adanya kesalahan pemberian obat itu, pihak klinik sudah memanggil orang tua pasien dan menjelaskan permasalahan tersebut serta obat untuk pasien juga sudah ditukar. "Kita sudah memanggil orang tua pasien dan menjelaskan permasalahan obat yang sempat digunakan oleh pasien tidak adanya dampak terhadap kesehatan," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Klinik Ernes di Tanjunguban yang bekerja sama dengan PT Papper Fuch Kawasan Industri Bintan (KIB) Lobam, diduga telah melakukan malapraktik. Pihak klinik telah memberi obat kepada pasien, namun justru baru diberitahu ketika obat tersebut sudah digunakan.

Hal inilah yang dialami Razita (3) pasien yang berobat karena sakit mata. Hasan Basri, orang tua Razita, menuturkan, dugaan malapraktik itu terjadi ketika istri dan dua anaknya, Maulana (5) dan Razita (3) dibawanya  berobat ke Klinik Ernes karena mengalami sakit mata. Setelah melalui pemeriksaan dokter, mereka diberikan obat tetes mata.

Namun, setelah dua jam dan etelah obat tetes mata tersebut sudah digunakan kepada anak bungsunya tersebut, barulah pihak klinik memberitahu melalui ponsel 085265696020 jika obat yang diberikan salah dan harus dikembalikan untuk ditukar dengan yang benar.

"Obat tetes mata sudah diteteskan ke mata anak saya, barulah pihak klinik telepon kalau obat itu salah. Memang anak saya untuk sementara tidak mengeluh apa-apa, tapi dengan adanya kesalahan tersebut kami tak bisa begitu saja menerimanya. Karena bisa jadi efeknya bukan langsung tetapi jangka panjang," kata Hasan.

"Anehnya, pihak klinik terkesan menganggap sepele dan justru seperti hal yang biasa   walau telah melakukan kesalahan," imubuh Hasar kesal. (*)

Editor: Roelan