Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lima Kios di Pasar Tradisional Siantan Diobok-obok Maling
Oleh : Nursali
Rabu | 20-08-2014 | 18:57 WIB
toko-yudi-terlihat-dibobol-maling1.jpg Honda-Batam
Kios milik Yudi, satu dari lima kios yang dibobol maling, terlihat di bagian plafonnya jebol.

BATAMTODAY.COM, Tarempa - Lima unit kios di Pasar Tradisional Kecamatan Siantan dibobol maling, Selasa (19/8/2014) malam. Kelima kios yang diobok-obok maling tersebut, terletak di lantai dua pasar tersebut. Dari kelima kios tersebut, kios milik Aina (47), warga Tarempa asal Medan, yang terlihat paling parah. Sementara empat lainnya, hanya mengalami kerusakan kecil di bagian plafon.

Pantauan di lapangan, Rabu (20/8/2014), kios Aina semuanya berantakan. Kursi dan meja terbalik, sementara beberapa barang dagangan seperti kacamata banyak yang pecah, tas dan dompet berserakan tidak pada tempatnya. Plafon kios tersebut juga rusak parah.

Belum diketahui berapa kerugian Aina karena dirinya belum memeriksa apa saja barangnya yang hilang. "Yang jelas, tidak ada barang yang berharga yang hilang. Hanya kacamata, tas dan dompet. Perhiasan atau uang tidak ada," kata Aina yang ditemui di kios miliknya.

Dengan adanya kejadian tersebut, Aina mengaku jadi was-was dan khawatir jika kejadian yang sama terjadi berikutnya. Yang ia sayangkan, pasar yang masih sepi pembeli sudah dibobol maling akan menjadi momok bagi pedagang di sana. "Jualan belum laku, sudah dibobol maling," kata Aina.

Menurutnya, kejadian tersebut ia ketahui ketika ia hendak membuka kiosnya sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah rolling door terbuka, ia kaget karena barang dagangannya berserakan di lantai dan plafon rusak parah.

Karena rusak parah, katanya, dia memutuskan untuk tidak berjualan sambil menunggu polisi melakukan olah TKP. "Kita sengaja tidak rapikan karena nanti akan diperiksa polisi dulu," katanya.

Sementara pedagang lainnya juga mengaku panik dan juga was-was atas kejadian terebut. Mereka berharap pasar tersebut dijaga dengan ketat agar hal yang sama tidak terulang lagi. "Maunya ada satpamnya, tapi yang bayar nantinya siapa? Sedangkan kita di sini saja masih sepi," celoteh Nani, pedaganga lainnya.

Salah satu tukang service TV, Yudi, yang juga berada di lantai dua salah satu dari lima kios yang dibobol maling, mengatakan, sempat melihat tiga anak remaja di sekitar lokasi. Namun ia tidak curiga kalau ketiga anak remaja tersebut merupakan pelakunya.

"Begitu saya sudah sampai di bilik saya, mereka melintas di depan bilik saya. Bahkan satu orang diantaranya sempat meminjam korek api kepada saya, tapi saya tidak curiga," katanya.

Sementara itu, pengelola Pasar Tradisional Kecamatan Siantan, Hamadi, mengatakan ada beberapa warga sekitar pasar yang ada di Desa Tarempa Barat mengaku sudah mengenali ketiga pelaku. Mereka diduga masih duduk di bangku sekolah.

Namun sayangnya, saat dicek ke sekolah terkait, anak dimaksud tidak masuk sekolah. "Tadi sudah dicek ke sekolah, tapi anaknya tidak masuk, mungkin besok akan dicek lagi," kata Hamadi.

Sementara itu, petugas piket di Polsek Siantan, yang tidak bersedia namanya dipubliskan, mengaku telah menerima laporan pembobolan kelima kios di pasar tradisional itu. Ia juga mengatakan jika kasus tersebut sudah dalam penyelidikan pihak Polsek Siantan.

Editor: Redaksi