Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Mogok Buruh di PLTU Tanjung Kasam Sempat Memanas
Oleh : Hadli
Rabu | 20-08-2014 | 09:06 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Suasana demo buruh di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Tanjung Kasam, Telaga Punggur memanas, Selasa (19/8/2014) malam. Pasalnya dua orang buruh yang mendapat skorsing diduga 'disandera' oleh pihak manajemen PT CHDOC.

Informasi diperoleh, pagi kemarin dua orang buruh tersebut memenuhi panggilan perusahaan untuk menerima gaji. Gaji yang seharusnya diterima buruh per tanggal 10, molor hingga 9 hari. 

"Saat dua orang rekan kita menemui manajemen, gaji mereka dibayarkan. Namun pengusaha meminta agar tenda yang kita pasang untuk berteduh siang dan malam dalam aksi damai agar dibongkar," kata seorang buruh yang enggan disebutkan namanya. 

Karena rekan-rekan buruh lainnya yang diskorsing atau di-PHK sepihak tengah melakukan perjuangan, kedua buruh tersebut enggan mengikuti perintah sehingga kedua buruh yang belum diketahui identitasnya itu tidak diperbolehkan keluar dari perusahaan. 

Sehingga suasana di dalam area memanas. Perdebatan antara kedua buruh tersebut dengan manajemen pun terjadi hingga mereka sempat 'dilarang' keluar dari area  perusahaan. 

Suasana di dalam area perusahaan yang dipenuhi warga asal Tiongkok itu, terus memanas. Hingga pada sore harinya perusahaan baru bersedia melepaskan buruh itu karena akan dilaporkan oleh pimpinan serikat buruh ke kepolisian. 

"Manajemen baru membolehkan mereka keluar setelah pimpinan serikat PUK FSPMI di perusahaan itu menyampaikan akan melaporkan tindakan manajemen tersebut sebagai tindak pidana penyanderaan ke polisi," kata dia. 

Suasana kembali memanas hingga malam hari setelah pihak perusahaan menolak mentah-mentah membayar gaji buruh lainnya yang tengah melakukan aksi damai. 

"Tapi setelah itu, manajemen tidak mau meneruskan pembayaran gaji terhadap pekerja yang terskorsing yang tengah melakukan demo," tuturnya. 

 Editor: Dodo