Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kelebihan Konsumsi Garam Tewaskan Hampir 2 Juta Jiwa Setiap Tahun di Dunia
Oleh : Redaksi
Kamis | 14-08-2014 | 11:15 WIB

BATAMTODAY.COM - MASAKAN terasa hambar tanpa garam. Tapi, mengonsumsi garam secara berlebihan bisa meningkatkan kematian yang terkait dengan karviovaskular, kata peneliti dari Tufts University di Boston.

"Asupan natrium yang tinggi sudah dikenal bisa meningkatkan tekanan darah, faktor risiko utama untuk penyakit kardiovaskuler termasuk penyakit jantung dan stroke," kata Dr Dariush Mozaffarian, penulis utama studi dan dekan Friedman School of Nutrition Science and Policy di Tufts, dalam rilisnya.

"Namun, efek dari asupan sodium berlebih pada penyakit kardiovaskular secara global oleh usia, jenis kelamin, dan bangsa belum diketahui," imbuh Mozaffarian, seperti dilansir Medical Daily.

Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana asupan natrium berdampak pada kesehatan jantung seseorang, para peneliti melakukan meta-analisis dari angka penyakit kardiovaskuler hasil survei terkait sodium sebelumnya, dan data gizi secara global untuk mempersempit perbedaan asupan antara negara, usia, dan jenis kelamin.

Hasil penelitian menunjukkan, asupan natrium secara global jauh melebihi jumlah yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 2 gram per hari, atau maksimal 4 gram per hari. Sementara intake bervariasi pada tingkat regional, di antaranya 2,18 gram di beberapa bagian Afrika, 3,6 gram di Amerika Utara, 5,5 gram di Asia Tengah. Namun, sebagian besar penduduk di dunia mengonsumsi terlalu banyak garam.

"Kematian 1,65 juta jiwa mewakili hampir satu dari 10 kasus kematian akibat kardiovaskuler di seluruh dunia," kata Mozaffarian. "Temuan baru ini menginformasikan perlunya kebijakan yang kuat untuk mengurangi diet natrium di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," imbuhnya.

Bahkan di Amerika Serikat, Mozaffarian dan timnya menemukan 58.000 kematian akibat kardiovaskular secara langsung terkait dengan konsumsi natrium. Apalagi, penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia.

Menurut WHO, pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular ini dengan menghindari faktor risiko -di samping natrium- termasuk penggunaan tembakau, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Bagaimana kita bisa menghentikan kebiasaan mengonsumsi garam yang berlebih ini? "Melalui intervensi," kata Mozaffarian.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan di jurnal Hypertention, menyebutkan, mengurangi asupan sodium akan menyelamatkan hingga 850.000 jiwa selama beberapa tahun ke depan. Juga, memangkas penggunaan sodium sebesar 4 persen dari makanan olahan atau siap saji di restoran akan menyelamatkan hingga 500.000 jiwa. (*)

Editor: Roelan