Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Li Na Sukses Ukir Sejarah Di Roland Garros

Final Grand Slam Perancis Terbuka
Oleh : sumantri
Sabtu | 04-06-2011 | 02:22 WIB
Li_Na,_Juara_Roland_Garros,_Perancis_Terbuka_setelah_mematahkan_permainan_agresif_Schiavone.jpg Honda-Batam

Li Na, Juara Roland Garros, Perancis Terbuka setelah mematahkan permainan agresif Schiavone

Paris, batamtoday - Gerbang Tennis Professional dalam agenda Women Tennis Asociations (WTA), seolah telah dibuka oleh Li Na, pemain asal negara Tirai Bambu, setelah sukses membungkam si 'Tomboy' Italia di final Perancis Terbuka di Roland Garros tahun 2011. Sebelumnya tak satupun pemain Asia selain Cina yang mampu menembus semifinal apalagi memenangkan final sekelas Grans Slam, kecuali Li Na. Dengan demikian 'Amoy' petenis berusia 29 tahun ini, pantas disebut pioner yang telah mendobrak sekat Tennis professional yang selama ini hanya didominasi oleh negara-negara eropa dan Amerika.





Secara luar biasa dan mengagumkan Li Na, berhasil menjinakkan permainan agresif rivalnya Francesca Schiavone (Italia) dengan straight Set 6-4, 7-6 (7/0), pada Sabtu, 04 Juni 2011. Li Na tampil memukau dihadapan ribuan publik Roland Garros dan mematahkan asa Schiavone ntuk merengkuh trofi Grand Slam tahun ini.

"Saya sudah unggul 4-2 dan dia berusaha bangkit, tetapi saya tetap kuat dan bisa menang. saya gugup, tetapi saya tidak ingin memperlihatkannya kepada lawan, saya pikir semua orang di China akan sangat senang." ujar Li Na, yang sudah menjadi pionir untuk olahraga tenis di negara tersebut, seperti dilansir batamtoday dari laman Yahoosports, minggu dini hari 5 Juni 2011.

Dalam laga yang berdurasi 1 jam 47 menit tersebut, menjadi puncak dari pencarian panjang Li Na, pada Januari lalu hanya menobatkan dirinya sebagai petenis pertama dari China yang menembus final grand slam. Waktu itu, Li Na sukses menembus final Australia Terbuka, tetapi akhirnya kalah dari petenis Belgia, Kim Clijsters.

Namun dalam kesempatan kali ini, Li Na bermain sangat luar biasa dan fantastis. Unggulan keenam ini tampil penuh percaya diri dan berhasil menjinakkan bola-bola sulit dari Schiavone, yang lebih banyak mengandalkan slice. Bermodalkan pukulan flat yang keras, dan spin bagus, Li Na membuat juara bertahan asal Italia tersebut kerab mati langkah.

Pada set pertama, laga berlangsung seimbang. Tapi pada game kelima, Li Na mengambil keuntungan karena berhasil melakukan break, yang membuatnya unggul 3-2. Inilah momen yang membuatnya dia memenangkan set pembuka dengan 6-4.

Set kedua, Li Na kembali mendapatkan momentum untuk lebih cepat menyelesaikan pertandingan, ketika dia langsung membuat break di game pertama. Tetapi Schiavone tak ingin dipecundangi dengan mudah, sehingga dia bisa membalas melakukan break di game kedelapan untuk mengubah skor menjadi 4-4.

Setelah itu, kedua pemain tak pernah kehilangan poin saat memegang servis sehingga dilanjutkan dengan tie-break. Pada momen krusial ini, Li Na bermain lebih bagus, sehingga dia menyapu tujuh poin untuk menang 7-0.

Ketika bola pengembalian Schiavone terlalu panjang, Li Na langsung merebahkan diri di atas lapangan tanah merah Roland Garros. Dia meluapkan sukacitanya karena berhasil mewujudkan impian mengangkat trofi grand slam. Selamat ya Li Na, anda pantas bahagia menjadi yang pertama dari Asia yang mampu mendobrak keperkasaan Eropa dan Amerika.