Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kejanggalan Kasus Dugaan Penculikan Bayi Terkuak

Ternyata, Putri Khaira Nissa Anak Kandung Robiyah
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 07-08-2014 | 07:29 WIB
konpres penculikan bayu.jpg Honda-Batam
Robiyah menggendong Putri, anak kandungnya, didampingi Ratna (berjilbab) dan Kapolsek Bengkong, AKP Hadi Sucipto, serta Komisioner KPPAD Kepri, Erry Syahrial, ketika memberikan keterangan kepada wartawan. (Foto: Romi Chandra/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Niat Robiyah, pembantu rumah tangga dari Ratna Ariesca Dewi (35), yang dilaporkan membawa kabur Putri Khaira Nissa, anak majikannya itu, ternyata ada alasannya. Robiyah bukanlah menculik Putri, namun membawa anak kandungnya sendiri.

Hal itu terbongkar setelah pihak Polsek Bengkong meminta keterangan kedua belah pihak terkait siapa sebenanya orang tua dari Putri. Ratna yang sejak pertama mengaku bahwa Putri adalah anaknya, belakangan mengakui bahwa anak itu adalah anak Robiyah yang dititipkan kepadanya untuk diasuh.

"Awalnya, saat laporan masuk tentang penculikan, langsung kita proses sesuai dengan laporan yang diterima. Dalam laporan twrsebut juga ada bukti akta kelahiran yang menerangkan bahwa Putri adalah anak Ratna. Tapi setelah Robiyah berhasil diamankan di Bandara Palembang, dan kita periksa kedua belah pihak, baru diketahui Putri adalah anak kandung Robiyah," kata Kapolsek Bengkong, AKP Hadi Sucipto, Rabu (6/8/2014) malam.

Hadii menuturkan, sebelum bertemu dengan Ratna, Robiyah dalam kondisi susah dan tak mampu merawat Putri. Robiyah pun menitipkan Putri kepada Ratna agar dirawat dengan baik.

"Sesuai kesepakatan mereka berdua, Putri ditipkan Robiyah untuk dirawat. Semenrara Robiyah sendiri diangkat sebagai keluaga. Laporan ke polisi itu semata-mata karena Ratna sudah terlanjur sayang kepada Putri dan tidak mau terjadi apa-apa terhadap Robiyah dan Putri," tambah Hadi.

Sedangkan akta kelahiran yang dimiliki Ratna dan diberikan saat memhuat laporan ke Polsek Bengkong ternyata palsu dan tidak terdaftar. "Mereka dulunya ada kesepakatan untuk membuat akta kelahiran. Hal itu dilkukan karena Robiyah ingin anaknya bisa lebih baik dan sekolahnya dibiayai. Untuk selanjutnya kasus juga ditutup dan mereka akan menyelesaikan secara kekeluargaan," kata Hadi lagi.

Selain itu, laporan yang telah dibuat akan dicabut kembali oleh Ratna. Mereka sudah menyelesaikan secara kekeluargaan. "Sedangkan hak asuh anak ini kembali ke tangan orang tua kandungnya, yakni Robiyah," jelasnya.

Sementara, Robiyah mengaku nekat membawa kabur Putri karena ingin membawa pulang anaknya sendiri. Ia juga mengakui menitipkan anaknya kepada Ratna karena saat itu ua dalam kondisi susah. Namun setelah jalan sekitar tiga bulan, Robiyah kembali ingin merawat anaknya.

"Semakin besar dia (Putri) senakin cantik. Saya lihat Ibu Ratna sudah sayang sekali sama Putri. Saya tidak minta izIn pergi membawa Putri karena pasti tidak akan dikabulkan," tutur Robiyah.

Ratna sendiri selaku orang tua yang mengasuh Putri meresa sedih jika nanti Putri dikembalikan kepada oran tua kandungnya. "Robiyah memang menitipkan agar saya yang membesarkan dan membuatkan aktea buatnya (Putri, red). Saat pertama kali bertemu, Robiyah dalam kondisi susah dan menyerahkan Putri agar saya yang merawatnya," aku Ratna.

Ratna juga menyayangkan tindakan Robiyah yang nekat dan tidak memberitahukan hal tersebut kepadanya. "Yang kami sayangkan sikap Robiyah tidak meminta izin terlebih dulu. Laporan ini ingin saya ingin cabut," kata Ratna.

Komisioner Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahrial, mengatakan, kesepakatan antara Robiyah dan Ratna sudah jelas. Demikian juga dengan status Putri yang sebelumnya dua versi yang beredar dan sudah diseleaikan.

"Ke depan kita harus memikirkan bagaimana pengasuhan Putri. Rencananya, Robiyah akan membawa Putri pulang ke kampung halamnnya di Lampung. Dan sekarang, Putri sendiri mempunyai dua orang tua, yakni orang tua kandung dan orang tua asuh. Untuk akta kelahirannya, KPPAD sendiri akan membantu untuk pembuatannya," ujar Erry. (*)

Editor: Roelan