Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Saksi Dipulangkan, Polisi Usut Kasus Pembunuhan di Rumah Makan Kota Buana
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 06-08-2014 | 16:14 WIB
saham_kota_buana.jpg Honda-Batam
Reza Khadafy, salah satu pemilik saham Rumah Makan Kota Buana saat menjemput ketiga saksi pembunuhan berdarah di Mapolresta Barelang.

BATAMTODAY.COM, Batam - Rangga Pratama (24), korban pembunuhan di Rumah Makan dan Restoran Kota Buana, Selasa (5/8/2014) malam tadi, diketahui merupakan karyawan rumah makan tersebut. Dia juga bertugas sebagai penjaga rumah makan selama tutup libur Lebaran.

Dalam peristiwa ini, polisi yang langsung turun ke lokasi kejadian langsung mengamankan tiga orang saksi, Tedi, Dwi alias Edi dan Usup, yang berada di rumah makan setelah kejadian. Salah satu dari tiga saksi, Tedi, ternyata keponakan dari salah satu pemilik saham rumah makan tersebut, yang baru mengaku setelah di Mapolresta Barelang.

Salah satu pemegang saham rumah makan tersebut, Reza Khadafy, yang datang ke Polresta Barelang mengatakan, Rangga ditugaskan untuk menjaga rumah makan selama libur lebaran. Namun ia mengaku tidak mengetahui daerah asal korban, karena perekrutan karyawan langsung dilakukan di Pekanbaru, karena lokasi di Batam merupakan dari sana.

"Kita di sini cabang Pekanbaru. Untuk karyawan kita juga kurang mengerti bagaimana sistimnya, karena perekrutan langsung dilakukan dari Pekanbaru, pusatnya," kata Reza yang merupakan PNS Pemko Batam, saat datang ke Mapolresta Barelang menjemput ketiga saksi, Rabu (56/8/2014) siang.

Reza juga menduga pembunuh karyawannya itu adalah teman korban sendiri, karena ditemukan dua bungkus nasi di lokasi kejadian.

Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Polisi Hendra Suhartiyono mengatakan kasus tersebut tengah diproses, dan secepatnya akan dituntaskan. "Secepatnya akan kita tuntaskan," kata Kapolres singkat.

Pantauan di Polresta Barelang, setelah Reza menemui Kasat Reskrim Komisaris Polisi Ponco Indriyo, ketiga saksi yang diinapkan sejak semalam di ruang Reskrim sudah diizinkan pulang.

Sementara itu, jenazah korban hingga saat ini masih disemayamkan di Rumah Sakit BP Batam. Direncanakan, setelah selesai diperiksa, jenazahnya akan dibawa ke Pekanbaru untuk dimakamkan.

Rangga Pratama (20), karyawan Rumah Makan dan Restauran Kota Buana, menjadi korban pembunuhan di tempat kerjanya sendiri, Selasa (5/8/2014) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Dari keterangan saksi di lokasi, dengan pisau masih menancap di perutnya, Rangga sempat berlari dari rumah makan tersebut ke arah Simpang Gelael sambil meminta tolong. Tapi begitu sampai di Simpang Gelael, Rangga terjatuh dengan posisi tertelungkup dan tidak bangkit lagi.

Saksi yang melihat kejadian itu pun langsung mendekati korban yang tertelungkup. Awalnya para saksi mengira Rangga menjadi korban tabrak lari, namun saat badannya dibalik, ternyata ada pisau yang menancap di perutnya dengan usus sudah terburai.

"Saat kami ke tempat korban terjatuh, ia susah tak sadarkan diri. Kami kira korban tabrak lari karena banyak darah di jalan. Tapi pas badannya dibalikkan, ternyata ada pisau yang menancap di perutnya. Ususnya keluar," kata Edi, salah satu saksi di lokasi, Selasa (5/8/2014) malam.

Editor: Dodo