Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tabrak Pompong di Kampung Bugis, Kapten KM Tri Sakti Ditetapkan Tersangka
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 02-08-2014 | 17:22 WIB
suryadi_tekong_pompong.jpg Honda-Batam
Suryadi, tekong penambang pompong yang tenggelam akibat ditabrak kapal barang KM Tri Sakti. (Foto: Charles Sitompul/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kaur Binops Satpolair Polres Tanjungpinang, Ipda Firudin, menyatakan, tabrakan antara KM Tri Sakti dan pompong berpenumpang lima orang di perairan Kolam Bandar, ujung Pelabuhan Kampung Bugis, Sabtu (2/8/2014) sekitar pukul 11.00 WIB, murni kecelakaan laut.

Sementara kapten KM Tri Sakti, Jali, sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah diamankan beserta kapalnya untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Atas kecelakaan yang mengakibatkan pompong penambang ini tenggelam, kita sudah menetapkan kapten Kapal KM Tri Sakti, Jali, sebagai tersangka dan dijerat dengan UU Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran," ujarnya.

Sedangkan Suryadi (25), tekong pompong asal Kampung Bugis, mengaku hanya pasrah atas kejadian itu. Namun dia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan laut itu.

Selain mengalami kerugian karena mesin dan pompongnya tenggelam, Suryadi juga mengaku kehilangan uang Rp450 Ribu hasil menambang selama tiga hari, yang diselipkan di bagian belakang mesin kapal pompong miliknya. Sementara lima penumpanya juga mengalami kerugian karena sejumlah barang dan ponsel surat-surat berharga lainya ikut tenggelam di laut.

"Uang itu rencananya mau saya gunakan untuk membayar sewa indekos. Ponsel senter saya juga hilang akibat tercebur ke laut. Tapi saya masih bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," ujarnya kepada wartawan saat melapor di pos Satpolair Polres Tanjungpinang, Sabtu siang.

Dia menuturkan, sebelum ditabrak sekitar dua depa kapten KM Tri Sakti baru memperhatikan pompongnya sebelum akhirnya haluan depan kapal barang menabrak dan menggilas bagian tengah pompong.

Setelah ditabrak, kapalnya juga langsung digulung kipas KM Tri Sakti, hingga karam dan tidak dapat ditarik kembali. Sementara lima penumpangnya yang sudah tenggelam di laut, langsung ditolongnya ke sejumlah kapal dan pompong yang saat itu diminta tolong.

"Penumpang saya juga banyak kerugian. Dan yang paling saya takutkan adalah satu orang ibu yang gendut sempat mengapung, sebelum akhirnya kami selam dan tolong angkat naik," ujarnya.

Sementara ini, kelima penumpang pompong itu masih mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang.

Sebagaimana diberitakan, sebuah pompong milik Suryadi yang menyeberangkan lima warga Kampung Bugis tenggelam di perairan Kolam Bandar, ujung Pelabuhan Kampung Bugis usai ditabrak kapal barang KM Tri Sakti pada Sabtu (2/8/2014) siang.

Suryadi, mengatakan sebelum ditabrak KM Tri Sakti, pompong bersama lima penumpangnya berencana mau menyeberang dari Kampung Bugis ke Pelantar II Hotel Laut Jaya. Namun baru 10 meter beranjak, mesin pompong yang dikemudikan dirinya tiba-tiba mati. Seketika, dirinya berusaha untuk segera memperbaiki mesin tersebut.

"Saya juga kaget, saat memperbaiki mesin yang mati, saya sudah lihat kapal hitam itu (KM Tri Sakti-red). Saya berusaha melambai, sambil menunjuk-nunjuk mesin, tetapi kapten kapal tidak memperhatikan, hingga sampai kapal makin dekat dan tinggal dua depa, kapal barang itu baru mundur setelah sempat menabrak," ujarnya.

Lima penumpang bersama dirinya di dalam pompong, langsung ditabrak di bagian tengah, hingga mereka tenggelam dan tergulung ke dalam kipas KM Tri Sakti. (*)

Editor: Roelan