Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perancis Terbuka

Si Cantik Rusia Tumbang di Tangan Amoy
Oleh : sumantri
Kamis | 02-06-2011 | 22:35 WIB
Petenis_Asal_Cina_Li_Na,_sukses_melaju_ke_semifinal_Perancis_Terbuka_setelah_mematahkan_harapan_Maria_Sharapova_Untuk_mengantongi_tiket_ke_final.jpg Honda-Batam

Petenis Asal Cina Li Na, sukses melaju ke semifinal Perancis Terbuka setelah mematahkan harapan Maria Sharapova Untuk mengantongi tiket ke final Grand Slam Perancis Terbuka 2011

Paris, batamtoday - Kejutan, itulah yang mewarnai arena Roland Garros, tempat dimana turnamen tennis bintang lima, franch open yang merupakan rangkaian Grand Slam, diselenggarakan sejak akhir Mei hingga pekan pertama Juni 2011. Pada babak semifinal Grand Slam Perancis Terbuka tahun ini, unggulan favorit si cantik Maria Sharapova, harus mengakui keperkasaan 'Amoy' asal Cina Li Na dua set langsung.

Li Na mengandaskan harapan Sharapova untuk melengkapi trofi Grand Slam yang dikoleksi nya sepanjang karir tennis professional yaitu, Amerika Serikat terbuka, Australia Terbuka dan Wimbledon. 

Li Na kembali mencatat sejarah dalam kariernya di arena tenis profesional, usai mengalahkan Maria Sharapova 6-4, 7-5, di semifinal Perancis Terbuka, Kamis 02 Juni 2011. Untuk kedua kalinya secara berturut-turut, pemain berusia 29 tahun itu menembus final sebuah grand slam.

Sebelumnya, petenis China tersebut juga sudah menggemparkan jagat tenis Asia pada umumnya, dan China pada khususnya, ketika menembus final Grand Slam Australia Terbuka pada Januari lalu--karena jadi petenis pertama dari China yang menembus semifinal grand slam. Alhasil, kini Li Na menjadi petenis pertama dari China yang berhasil melangkah ke final di Roland Garros, dan berpeluang meraih gelar pertama di arena grand slam.

Li Na, yang menjadi unggulan keenam, bermain sangat agresif melawan Sharapova, unggulan ketujuh. Forehand keras, dibarengi backhand yang akurat, menjadi kunci utamanya untuk mengempaskan petenis cantik Rusia tersebut, yang sudah tiga kali merengkuh trofi grand slam.

Di samping itu, Li Na juga bermain penuh semangat dan tak kenal menyerah. Ke manapun arah bola pemberian Sharapova berhasil dikejar dan dikembalikan, membuat dia berhasil menang straight set dengan durasi 1 jam 48 menit.

Di final, Sabtu 4 JUni 2011 , Li Na akan bertemu juara bertahan Francesca Schiavone (Italia) atau petenis tuan rumah Marion Bartoli, yang berharap menjadi petenis pertama dari Perancis yang menjadi juara di Roland Garros sejak Mary Pierce pada tahun 2000.

"Saya tidak pernah percaya bisa berada di final Perancis Terbuka," ujar Li Na, yang lebih dikenal sebagai pemain yang tangguh di lapangan keras dan rumput, seperti dikutip batamtoday dari yahoo sports.

"Saya berharap bisa melakukan yang lebih baik lagi pada hari Sabtu. Kedua pemain sama-sama kuat, sehingga saya akan menyaksikan laga mereka dan menikmati hari kemenangan ini, serta mempersiapkan diri menghadapi laga hari Sabtu," tambah Li Na, yang untuk kedua kalinya berturut-turut maju ke final grand slam setelah Australia Terbuka bulan Januari lalu.

Sebenarnya, Sharapova termasuk favorit juara--karena para pemain top sudah tersingkir dan duo Williams absen. Apalagi, dia mencapai semifinal dengan modal yang bagus, yaitu 10 kemenangan tanpa putus di lapangan tanah liat, menyusul keberhasilannya menjuarai turnamen di Roma, sebelum tampil di Perancis Terbuka.

Namun semua itu hilang tak berbekas ketika melawan Li Na. Sharapova lebih banyak melakukan kesalahan sehingga kerab menguntungkan Li Na. Selain itu, Li Na sendiri juga bermain sangat konsisten dan memukau, karena terus melancarkan tekanan dari berbagai sisi, baik forehand maupun backhand, sehingga di set pertama dia langsung memimpin 4-1.

Unggul dengan skor tersebut membuat permainan Li Na semakin mantap. Alhasil, unggulan keenam tersebut mengakhiri set pertama dengan 6-4. Pada set kedua, Sharapova, yang tampil kedua kalinya di semifinal Roland Garros setelah kalah dari Ana Ivanovic pada 2007, menguak asa untuk membalas kekalahan setelah melakukan break di game pertama. Dia pun memimpin 2-0, dan terus membuat jarak hingga keunggulan 4-2.

Namun, lagi-lagi double fault membuat langkah Sharapova tersendat sehingga Li Na bisa menyusul dan berhasil melakukan break di game kesembilan untuk balik memimpin 5-4. Inilah titik di mana Li Na mulai membuat Sharapova semakin tertekan dan akhirnya tersingkir setelah kalah 5-7.