Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Asen Peragakan 19 Adegan Habisi Nyawa Dewi

Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Siswi SMK Permata Harapan
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 17-07-2014 | 16:12 WIB
rekon_dewi.jpg Honda-Batam
Tersangka Asen saat menjemput Dewi di dekat Hotel 89. Inilah adegan dalam rekonstruksi pembunuhan siswi SMK Permata Harapan, Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Polsek Lubukbaja bersama tim Inafis Polresta Barelang menggelar rekonstruksi atau reka ulang kejadian pembunuhan yang dilakukan Asen (35) dan Panca (DPO) terhadap Apriliani Dewi, siswa SMK Permata Harapan yang ditemukan tewas mengapung dalam kondisi bugil di Jembatan Lima Barelang, 9 Mei lalu.

Dalam rekonstruksi yang digelar pada Kamis (17/7/2014) siang itu, terdapat 19 adegan yang diperagakan pelaku, mulai dari perencanaan pembunuhan hingga menghabisi nyawa korban serta membuang mayatnya.

Kapolsek Lubukbaja, Komisaris Aris Rusdiyanto mengatakan, dalam rekonstruksi dengan 19 adegan tersebut, terdapat 5 lokasi yang dilalui pelaku beserta korban. Dimulai dari perencanaan pembunuhan oleh dua pelaku di kawasan Kampung Bule, Nagoya.

"Kamudian berlanjut dengan penjemputan korban oleh pelaku di depan Hotel 89, Penuin. Setelah itu, pelaku dengan korban menggunakan mobil Avanza melaju ke toko kelontong di perumahan Pondok Asri, Sei Panas untuk membeli tali yang digunakan menghabisi nyawa korban," ungkap Aris di salah satu lokasi rekonstruksi, Kamis siang.

Kemudian, lanjut Aris, mereka melanjutkan perjalanan ke kawasan Bukit Daeng, Mukakuning untuk menghabisi nyawa korban serta mempreteli pakaian dan harta korban.

"Baru setelah itu pelaku membawa korban uang sudah tidak bernyawa ke Jembatan Lima untuk dibuang ke laut. Yang menghabisi nyawa korban adalah Panca, pelaku yang sampai sekarang masih buron," jelas Aris.

Selain itu, untuk satu pelaku yang masih DPO hingga kini masih dalam pencarian. Untuk motif pelaku lanjut Aris, tetap sama, yakni ingin menguasai harta korban dengan perampokan serta pembunuhan.

Pantauan di lokasi, Asen terlihat tenang mengikuti rekonstruksi. Ia menjelaskan setiap adegan-adegan yang dilakukan, mulai dari rencana hingga membunuh dan membuang mayat korban.

Editor: Dodo